Memiliki daya saing global, industri TPT terus digenjot



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang tengah diprioritaskan pengembangannya sebagai pionir dalam peta jalan penerapan revolusi industri keempat. 

Aspirasi besar yang akan diwujudkan adalah menjadikan produsen tekstil dan pakaian jadi nasional masuk jajaran lima besar dunia pada tahun 2030.

Apalagi, pada tahun 2018, Kemenperin mematok ekspor industri TPT sebesar US$ 13,5 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2,95 juta orang. Tahun 2019, ekspornya diharapkan bisa mencapai US$15 miliar dan menyerap sebanyak 3,11 juta tenaga kerja.


Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menjelaskan, khusus untuk industri shoes and sport apparels, produksi Indonesia sudah melewati China. “Bahkan, di Brasil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80%,” kata Airlangga dalam siaran persnya, Selasa (4/9).

Menperin meyakini, industri TPT dalam negeri mampu berkompetisi di kancah global karena telah memiliki daya saing tinggi. Hal ini didorong oleh struktur industrinya yang sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya juga dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.

“Oleh karena itu, pemerintah terus memacu kinerja industri TPT. Apalagi sektor ini tergolong padat karya dan berorientasi ekspor sehingga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian kita,” ujarnya. Beberapa langkah strategis telah disiapkan agar industri TPT nasional bisa memasuki era digital.

Editor: Handoyo .