Menengok lagi daftar zona potensi aktif gempa di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gempa magnitudo 7,1 mengguncang Maluku Utara dan Sulawesi Utara pada Kamis (14/11) tengah malam. Lindu susulan dengan magnitudo 5 masih terjadi hingga Jumat (15/11).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyatakan, rentetan gempa destruktif di wilayah Indonesia akhir-akhir ini adalah akibat sesar aktif.

Sebut saja, gempa yang mengguncang Lombok sepanjang Juli hingga Agustus  2019. Lalu, gempa di Ambon pada 26 September 2019 dan masih berlangsung hingga sekarang yang juga bersifat destruktif.


Baca Juga: BMKG: Gempa magnitudo 7,1 guncang Maluku Utara, berpotensi tsunami

"Ini memberi pelajaran kepada semua masyarakat Indonesia supaya menyadari pentingnya membangun bangunan tahan gempa," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers, akhir Oktober lalu.

Sebab, Dwikorita menegaskan, gempa tidak membunuh tetapi bangunan tembok lemah struktur yang roboh saat terjadi lindu lah yang menyebabkan korban luka dan meninggal.

Editor: S.S. Kurniawan