JAKARTA. Guna menopang imbal hasil (return), manajer investasi kerap mengalokasikan dana pada surat utang negara (SUN) seri acuan alias benchmark. Begitu pula strategi yang diterapkan PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroder) dalam meracik portofolio reksadana pendapatan tetap Schroder Dana Mantap Plus II. Presiden Direktur Schroder Michael T Tjoajadi menuturkan, untuk produk Schroder Dana Mantap Plus II, perusahaan memang fokus pada SUN benchmark lantaran tingginya likuiditas. Artinya, di kala pasar bullish, jenis instrumen ini mampu melaju kencang. Memang sebaliknya, di kala pasar bearish, pergerakan SUN benchmark lebih volatile.
Meneropong reksadana Schroder Dana Mantap Plus II
JAKARTA. Guna menopang imbal hasil (return), manajer investasi kerap mengalokasikan dana pada surat utang negara (SUN) seri acuan alias benchmark. Begitu pula strategi yang diterapkan PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroder) dalam meracik portofolio reksadana pendapatan tetap Schroder Dana Mantap Plus II. Presiden Direktur Schroder Michael T Tjoajadi menuturkan, untuk produk Schroder Dana Mantap Plus II, perusahaan memang fokus pada SUN benchmark lantaran tingginya likuiditas. Artinya, di kala pasar bullish, jenis instrumen ini mampu melaju kencang. Memang sebaliknya, di kala pasar bearish, pergerakan SUN benchmark lebih volatile.