Mengapa Negara Uni Eropa Tak Mengirimkan Pesawat Tempur ke Ukraina?



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, anggota Uni Eropa tidak akan mengirimkan jet tempur untuk perang di Ukraina.

“Sekutu NATO memberikan berbagai jenis dukungan militer: material, senjata anti-tank, sistem pertahanan udara dan jenis peralatan militer lainnya untuk Ukraina, bantuan kemanusiaan dan juga dukungan keuangan. Tapi NATO tidak menjadi bagian dari konflik,” katanya dalam pertemuan bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda di Pangkalan Udara Lask negara itu.

Air Force Times memberitakan, NATO tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina atau memindahkan pesawat ke wilayah udara Ukraina.


Duda menambahkan, dengan mengirim jet ke wilayah udara Ukraina – yang cukup mirip dengan pesawat tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker Ukraina – akan sama dengan melakukan campur tangan militer dalam invasi Rusia ke negara tetangga. 

Baca Juga: Dalam Perang Ukraina-Rusia, Pemenang Besarnya adalah China

Kevin Nieberg, juru bicara Komando Udara Sekutu NATO, menolak untuk mengkonfirmasi klaim jet pinjaman pada hari Senin. Dia menegaskan, Angkatan Udara AS sejauh ini tidak memiliki rencana untuk mengirim pesawat tempurnya untuk mengisi jet NATO yang ditawarkan ke Ukraina.

“Polandia dan sekutu NATO meningkatkan dukungan politik dan praktis mereka ke Ukraina karena terus mempertahankan diri terhadap invasi skala penuh Rusia,” kata Nieberg.

Sebelumnya, sejak Minggu (27/2/2022), di media sosial dan pers beredar rumor bahwa NATO akan segera mengirimkan jet tempurnya ke Ukraina. Isu ini muncul ketika Alexandre Krauss, penasihat senior Parlemen Uni Eropa, menuliskan tweet bahwa jet Eropa akan tiba di Ukraina dalam waktu satu jam. Tweet itu sekarang dihapus.

Baca Juga: Amerika Serikat Pertimbangkan Sanksi Terhadap Aliran Minyak dan Gas Rusia

Pentagon meninjau kembali tingkat pasukan AS jangka panjang di Eropa Timur

Josep Borrell, kepala keamanan UE, kemudian membuat pernyataan selama akhir pekan yang menunjukkan transfer pesawat tempur sedang dikerjakan. Akan tetapi, dia bingung siapa yang akan mendanainya. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie