Mengejutkan! Informan di Irak dan Suriah bantu AS membunuh Soleimani



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jenderal Iran Qassem Soleimani tiba di bandara Damaskus dengan kendaraan kaca berwarna gelap. Empat tentara dari Garda Revolusi Iran berkuda bersamanya. Mereka parkir di dekat tangga yang mengarah ke Cham Wings Airbus A320, menuju Baghdad.

Menurut seorang karyawan maskapai Cham Wings yang menggambarkan tempat keberangkatan mereka dari ibukota Suriah kepada Reuters, baik Soleimani maupun para prajurit tidak terdaftar pada manifesto penumpang.

Soleimani menghindari penggunaan pesawat pribadinya karena meningkatnya kekhawatiran tentang keamanannya sendiri, kata sumber keamanan Irak dengan pengetahuan tentang pengaturan keamanan Soleimani.


Baca Juga: Iran likely downed Ukraine airliner with missiles, Canada's Trudeau says

Namun rupanya, itu menjadi penerbangan komersial yang terakhir bagi Soleimani. Roket yang ditembakkan dari pesawat tak berawak AS membunuhnya ketika ia meninggalkan bandara Baghdad dalam konvoi dua kendaraan lapis baja.

Korban tewas lainnya dalam peristiwa itu adalah orang yang menemuinya di bandara: Abu Mahdi Muhandis, wakil kepala Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, kelompok payung pemerintah Irak untuk milisi negara itu.

Baca Juga: Soal pesawat Ukraina, PM Kanada: Kami tidak akan berhenti sampai mendapat keadilan

Investigasi Irak terhadap serangan yang menewaskan kedua pria itu pada 3 Januari dimulai beberapa menit setelah serangan AS, dua pejabat keamanan Irak mengatakan kepada Reuters. Agen Keamanan Nasional menutup bandara dan mencegah puluhan staf keamanan untuk pergi, termasuk polisi, petugas paspor dan agen intelijen.

Menurut wawancara Reuters dengan dua pejabat keamanan dengan pengetahuan langsung tentang penyelidikan Irak, penyelidik telah berfokus pada bagaimana informan yang dicurigai di dalam bandara Damaskus dan Baghdad berkolaborasi dengan militer AS untuk membantu melacak dan menentukan posisi Soleimani. Sumber Reutesr lainnya adalah dua pegawai bandara Baghdad, dua pejabat polisi dan dua karyawan Cham Wings Airlines dari Suriah, sebuah maskapai penerbangan komersial swasta yang berkantor pusat di Damaskus.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie