Mengenal Belarusia, negara pecahan Uni Soviet yang dipimpin Diktator selama 26 tahun



KONTAN.CO.ID - Kondisi di negara Belarusia saat ini tengah memanas. Hal ini lantaran adanya protes besar yang menuntut agar Alexander Lukashenko dari posisinya sebagai Presiden Belarusia. 

Dikutip dari pemberitaan Kontan.co.id, Senin (14/9/2020), Lukashenko, menghadapi krisis paling parah dalam 26 tahun masa kekuasaannya. Alexander Lukashenko memang telah memimpin negara tersebut sejak 1994. 

Kerusuhan di Belarusia pecah setelah Lukashenko mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan presiden pada Agustus lalu, yang hasilnya dikecam di tengah banyaknya tuduhan kecurangan. Komisi Pemilihan Umum Pusat mengatakan Lukashenko memenangkan 80,1% suara sedangkan kandidat oposisi utama Svetlana Tikhanovskaya 10,12%.


Namun Tikhanovskaya bersikeras bahwa di tempat suara dihitung dengan benar, ia memenangkan dukungan mulai dari 60% hingga 70%. Sejak itu, ribuan orang telah ditangkap dan hampir semua pemimpin utama oposisi telah ditahan, dideportasi atau dipaksa meninggalkan negara itu.

Setidaknya 100.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di ibu kota Minsk pada hari Minggu, mengejek Lukashenko dengan teriakan "Kamu tikus". Polisi mengatakan mereka menahan lebih dari 400 orang. Lantas, seperti apa negara Belarusia?

Baca Juga: Presiden Belarusia minta bantuan Putin untuk membantunya mempertahankan kekuasaan

Sejarah Belarusia

Dirangkum dari Britannica, Belarusia adalah negara di Eropa Timur. Negara ini adalah yang terkecil dari tiga negara Eropa Slavia yang termasuk dalam Uni Soviet, dua yang lebih besar adalah Rusia dan Ukraina. 

Meskipun orang Belarusia memiliki identitas etnis dan bahasa yang berbeda, mereka sebelumnya tidak pernah menikmati persatuan dan kedaulatan politik, kecuali selama periode singkat pada tahun 1918. 

Sejak kemerdekaannya pada 25 Agustus 1991, Belarusia telah mempertahankan hubungan dekat dengan tetangganya yang paling dominan, Rusia. Warisan masa lalu Soviet juga masih dimanifestasikan di Belarusia, baik dari partai-partai politik komunis dan dalam gaya pemerintahan otoriter negara itu. 

Sekitar seperlima populasi Belarus tinggal di ibu kota yang terletak di pusat, Minsk, sebuah kota modern yang luas yang hampir seluruhnya dibangun kembali setelah hampir hancur dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: Putin: Rusia telah siapkan pasukan untuk Belarusia jika kerusuhan lepas kendali