Menilik potensi bisnis susu saat pandemi virus corona (Covid-19)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis susu sapi lokal tak terlalu terpengaruh oleh pandemi covid-19, sehingga produksi masih lancar dan dapat diserap oleh industri pengolahan susu. Teguh Boediyana, Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN) mengatakan hampir 90% produksi susu segar lokal menjadi bahan baku industri.

Lebih lanjut Teguh menerangkan, produksi susu segar lokal menyuplai sekitar 20% kebutuhan susu nasional. Sedangkan sebagian besar kebutuhan susu dalam negeri dipasok dalam berbagai bentuk seperti skim dan butterfat.

Baca Juga: Begini penerapan 4 sehat 5 sempurna kekinian dalam menghadapi pandemi virus corona


"Bahan baku yang impor tadi biasanya harus diolah dengan susu segar, untuk itu industri disini commit untuk serap produksi lokal," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Kamis (28/5). Ia berharap pemerintah dapat memberi perhatian terhadap sektor ini dengan mendorong penambahan peternakan sapi perah.

Apalagi saat pandemi ini, dimana banyak pemutusan hubungan kerja berlangsung, sektor peternakan sapi perah punya potensi menyerap tenaga kerja yang banyak. Saat ini saja, kata Teguh, ada sekitar 100 ribu tenaga kerja yang direct terhadap sektor peternakan sapi perah.

"Kalau bisa digenjot suplai susu segar 50% dari kebutuhan nasional tentu bisa menambah tenaga kerja baru," sebutnya. Selain peningkatan tenaga kerja, bertambahnya peternakan sapi perah juga dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku olahan susu.

Pasar produk susu masih berpeluang tumbuh dimana konsumsi susu masyarakat Indonesia masih kecil sekitar 15-16 liter per kapita per tahun, di bawah negara tetangga seperti Thailand yang sudah mencapai 30 liter per kapita per tahun. Menurut perkiraan Teguh jumlah sapi perah di Indonesia saat ini sekitar 300.000 ekor.

Baca Juga: Berikut cara alami menurunkan tekanan darah tinggi

Editor: Handoyo .