Menilik prospek saham-saham yang jadi buruan asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mengurangi kepemilikan atas saham-saham domestik akibat penyebaran virus corona (Covid-19). Dalam sepekan, berdasarkan data RTI, jumlah dana asing yang keluar dari bursa mencapai Rp 1,94 triliun di pasar reguler dan total sebesar Rp 1,48 triliun di seluruh pasar.

Pada perdagangan Selasa (14/4), asing mencatatkan jual bersih sebanyak Rp 439,45 di pasar regular dan Rp 426,99 miliar di seluruh pasar. Meski demikian, masih ada beberapa saham yang masih diminati asing dan mencatat net buy dalam sepekan terakhir.

Di urutan pertama, ada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang mencatat nilai beli bersih investor asing mencapai Rp 63,21 miliar. Posisi kedua, ada saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan catatan net buy Rp 36,81 miliar. Selanjutnya, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang membukukan net foreign buy sebanyak Rp 14,87 miliar.


Baca Juga: Ada wabah corona, kepemilikan investor asing atas efek di Indonesia berkurang

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berada di urutan keempat dengan nilai beli bersih investor asing sebesar Rp 12,49 miliar. Kemudian, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) juga masih membukukan beli bersih investor asing sebesar Rp 8,35 miliar dan pada posisi keenam ada PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan catatan net foreign buy Rp 2,87 miliar.

Perusahaan pertambangan batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih diminati investor asing dengan nilai beli bersih investor asing Rp 2,18 miliar, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) juga menorehkan net buy sebanyak Rp 2,13 miliar, dan saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat beli bersih investor asing sebesar Rp 1,92 miliar dalam sepekan terakhir.

Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas menilai, investor asing membeli saham-saham tersebut lantaran memanfaatkan faktor teknikal. Ia melihat, prospek saham-saham yang diburu asing ini berpotensi kembali menguat lantaran sudah turun cukup dalam serta secara valuasi sudah terdiskon.

Baca Juga: Dana kelolaan reksadana saham dan pasar uang jatuh paling dalam

Menurut Sukarno, ada beberapa saham yang masih menarik dikoleksi seperti saham MNCN, SIDO, dan ICBP. Alasannya, dalam kondisi seperti ini MNCN diuntungkan dengan penerapan kerja dari rumah yang membuat traffic semakin meningkat.

Editor: Wahyu T.Rahmawati