Meningkatnya jumlah aktivitas penerbangan berdampak positif bagi GMF AeroAsia (GMFI)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) turut merasakan angin segar dari peningkatan jumlah aktivitas penerbangan di kuartal tiga hingga pertengahan kuartal empat tahun 2020. Peningkatan aktivitas penerbangan ini menumbuhkan optimisme bagi GMF terhadap bangkitnya industri aviasi di masa pandemi COVID-19. 

Berdasarkan data yang diperoleh dari kanal resmi Badan Pusat Statistik, pada bulan Mei, jumlah penumpang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk keberangkatan domestik berjumlah 27,500 orang. Angka ini menurun lebih dari 90% sejak bulan Januari 2020.

Direktur Utama GMF, I Wayan Susena, tidak menampik GMF terkena imbas dari pandemi COVID-19. Menurutnya, pandemi memberikan dampak pada banyak sektor, terutama industri penerbangan. "Namun kita tidak bisa hanya tinggal diam, di saat seperti ini berbagai upaya penyesuaian bisnis tetap dilakukan secara cepat untuk mempercepat recovery Perseroan,” ungkap Wayan, Jumat (29/11).


Pada kuartal III/2020 ini, GMF telah mencatatkan pertumbuhan jumlah event produksi hingga lebih dari 100% pada sektor bisnis engine maintenance dibandingkan kuartal sebelumnya. Pencapaian positif lainnya juga dirasakan oleh sektor bisnis component maintenance yang mencatatkan pertumbuhan event produksi hingga 38% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Wayan mengungkapkan, membaiknya kinerja operasional GMF pun dapat dilihat dari mulai masuknya beberapa customer asing yang semula melakukan penundaan terhadap perawatan armadanya akibat pandemi. Salah satunya datang dari Filipina.

Baca Juga: Garuda Indonesia sediakan 150 titik layanan tes PCR dan swab test

Hingga akhir kuartal ketiga tahun 2020, Perseroan mampu mendatangkan berbagai customer Internasional baru ditengah pandemi COVID 19. Customer baru ini berasal dari wilayah Eropa, Afrika, Oceania dan Asia Selatan. Selain itu, Perseroan juga mampu mempertahankan kepercayaan customer Internasional lain yang kembali mengirimkan armadanya meskipun terjadi penundaan ataupun penjadwalan ulang (reschedule) terkait dengan Pandemi COVID 19. 

“Kami menyambut dengan tangan terbuka bagi customer yang hendak menyiapkan kembali armadanya. Personel GMF akan memberikan dukungan terbaik dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku agar maskapai-maskapai tersebut dapat kembali beroperasi secara optimal dan prima.” tambah Wayan.

Beberapa maskapai kini masih perlu mengencangkan ikat pinggang untuk bertahan di masa pandemi dengan mengefisienkan operational cost, salah satunya melalui optimalisasi jumlah armada aktif agar dapat terutilitasi secara maksimal. Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan redelivery pesawat dari maskapai kepada lessor.

Memasuki kuartal IV, GMF telah menerima beberapa permintaan untuk melakukan pengerjaan project redelivery tersebut. Peningkatan project redelivery menjadi salah satu pendorong peningkatan jumlah event pada sektor bisnis airframe maintenance, sehingga mampu tumbuh 13% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Editor: Handoyo .