Yao Loangsong bukan termasuk pengusaha yang menjalankan bisnis warisan keluarga. Usaha yang dia rintis semua hasil keringat sendiri. Usaha pertama yang dia jajal adalah bisnis restoran. Namun kurangnya pengalaman dan persiapan membuat bisnisnya tak berjalan lama. Sejumlah bisnis lain sempat ia coba setelah kebangkrutan pada bisnis perdana. Insting bisnisnya kian terasah hingga dia menemukan potensi bisnis furnitur yang menggiurkan. Menjadi seorang pebisnis dalam perjalanannya tak luput dari kegagalan. Beragam pengalaman pahit mewarnai perjalanan karier Yao Liangsong dalam mengembangkan perusahaan. Dalam menjalankan bisnis, tak ada warisan bisnis keluarga yang bisa langsung ia kembangkan. Semua kekayaan yang Yao dapatkan berasal dari keringatnya sendiri. Yao lahir di Daejeon, Pingyuan, Meizhou, Guangdong pada Agustus 1964. Setelah lulus dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing pada tahun 1986, ia ditugaskan ke sekolah teknik di pabrik manufaktur pesawat Changhe sebagai seorang guru. Namun di dalam hatinya Yao memiliki hasrat menjadi pengusaha. Selain mengajar, Yao membuka restoran bersama teman-teman satu alumni. Ini merupakan bisnis pertama Yao. Namun bisnis itu tak berjalan lama, sebab bangkrut karena kurang persiapan.
Menjajal berbagai macam bisnis sebelum masuk ke furnitur (2)
Yao Loangsong bukan termasuk pengusaha yang menjalankan bisnis warisan keluarga. Usaha yang dia rintis semua hasil keringat sendiri. Usaha pertama yang dia jajal adalah bisnis restoran. Namun kurangnya pengalaman dan persiapan membuat bisnisnya tak berjalan lama. Sejumlah bisnis lain sempat ia coba setelah kebangkrutan pada bisnis perdana. Insting bisnisnya kian terasah hingga dia menemukan potensi bisnis furnitur yang menggiurkan. Menjadi seorang pebisnis dalam perjalanannya tak luput dari kegagalan. Beragam pengalaman pahit mewarnai perjalanan karier Yao Liangsong dalam mengembangkan perusahaan. Dalam menjalankan bisnis, tak ada warisan bisnis keluarga yang bisa langsung ia kembangkan. Semua kekayaan yang Yao dapatkan berasal dari keringatnya sendiri. Yao lahir di Daejeon, Pingyuan, Meizhou, Guangdong pada Agustus 1964. Setelah lulus dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing pada tahun 1986, ia ditugaskan ke sekolah teknik di pabrik manufaktur pesawat Changhe sebagai seorang guru. Namun di dalam hatinya Yao memiliki hasrat menjadi pengusaha. Selain mengajar, Yao membuka restoran bersama teman-teman satu alumni. Ini merupakan bisnis pertama Yao. Namun bisnis itu tak berjalan lama, sebab bangkrut karena kurang persiapan.