KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menelan kerugian pada paruh pertama tahun ini. Meski begitu, perusahaan minyak dan gas (migas) plat merah itu optimistis bisa mencapai target kinerja yang positif di akhir tahun 2020 ini. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, sepanjang semester I 2020 Pertamina menghadapi triple shock. Yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dollar yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan. “Pandemi Covid-19, dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina. Dengan penurunan permintaan, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kami sangat terdampak,” kata Fajriyah lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (24/8).
Merugi di semester I 2020, begini strategi Pertamina perbaiki kinerja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menelan kerugian pada paruh pertama tahun ini. Meski begitu, perusahaan minyak dan gas (migas) plat merah itu optimistis bisa mencapai target kinerja yang positif di akhir tahun 2020 ini. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, sepanjang semester I 2020 Pertamina menghadapi triple shock. Yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dollar yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan. “Pandemi Covid-19, dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina. Dengan penurunan permintaan, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kami sangat terdampak,” kata Fajriyah lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (24/8).