Meski laba bersih anjlok, Indo Tambangraya Megah (ITMG) diharapkan bagi dividen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) selama kuartal I tahun ini meleset dari proyeksi para analis. Hingga kuartal I tahun 2020, pendapatan ITMG turun 19,2% secara year on year menjadi US$ 365,9 juta. Angka ini setara dengan 22,8% dari perkiraan tahun 2020. 

Thomas Radityo Analis Ciptadana Sekuritas dalam riset Rabu (13/5) mengatakan, ini terjadi karena penurunan harga batubara sebesar 17,4% secara tahunan. Meskipun biaya pendapatan dan belanja operasioal ITMG turun masing-masing sebesar 16,6% dan 17,3%. Penurunan pendapatan tidak bisa membantu ITMG. Laba usaha emiten ini merosot 37,3% menjadi US$ 35,8 juta setara dengan 31,7% proyeksi tahun 2020. 

ITMG juga membukukan penurunan laba bersih 62% secara tahunan menjadi US$ 14,4 juta. Hasil kuartal I-2020 hanya memenuhi 18,2% dari target 2020 yang dibuat Ciptadana Sekuritas. Meski begitu, menurut Thomas, ITMG berada di jalur yang tepat memenuhi target pendapatan dan laba operasi. 


Baca Juga: Laba ITMG Anjlok 61,2% Akibat Harga Batubara Turun, Simak Rekomendasi Sahamnya

Thomas dalam riset Rabu (13/5) menjelaskan ada sejumlah kendala yang dihadapi ITMG. Diantaranya, tarif pajak lebih tinggi karena penyesuaian pajak yang ditangguhkan. Pemerintah menaikkan tarif pajak sebesar 2% berlaku di tahun 2020 - 2021. Sehingga laba bersih emiten ini melemah. Tapi manajemen yakin, pajak pada semester I tahun 2020 akan normal 25% di tiap wilayah. Di kuartal I-2020, tarif pajak yang lebih tinggi 65,4%. 

Kedua, meski produksi ITMG hanya mencapai 22,4% dari target produksi tahun 2020 sebanyak 20,1 juta ton. Manajemen ITMG yakin kegiatan pra-pengupasan alias pra striping akan membuat produksi meningkat pada semester I hingga September 2020. Sehingga ITMG bisa memenuhi target produksi tahun 2020. 

Editor: Avanty Nurdiana