Metro Healthcare (CARE) masih optimistis bisa mencatatkan laba tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona memang membuat pasar kurang kondusif sejak awal tahun. Meski begitu, emiten rumahsakit PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) masih optimistis bisnisnya akan berjalan baik.

Optimisme ini tercermin dari target laba Metro Healthcare yang akan lepas dari kerugian sepanjang tahun 2019. Asal tahu saja, di tahun 2020 ini CARE berharap bisa mencatatkan laba hingga Rp 15 miliar. Padahal di tahun sebelumnya, CARE merugi hingga Rp 33 miliar karena mengakuisisi rumahsakit.

"Walaupun situasi kurang menggembirakan tetapi kami bekerja keras dengan melakukan berbagai upaya peningkatan pelayanan dan juga peningkatan kapasitas di lokasi-lokasi yang kami miliki," kata Direktur Utama CARE Henry Kembaren belum lama ini.


Baca Juga: Begini jurus Metro Healthcare (CARE) untuk tingkatkan kinerja di tahun ini

Selain itu, CARE juga berupaya memanfaatkan teknologi digital dengan menggenjot anak usahanya Metro Healthcare Technologies untuk terus mengembangkan aplikasi dalam pelayanan kesehatan secara online.

Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan okupansi rumahsakit sebab masyarakat akan semakin dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan Metro Hospital Grup secara online. Sejauh ini, menurut Henry, tujuh rumahsakit milik Metro Healthcare Indonesia terus mencatat kenaikan okupansi. Misalnya saja rumahsakit yang berada di Cikupa memiliki tingkat okupansi 80%.

Selain menargetkan laba, CARE juga membidik kenaikan dari sisi pendapatan. Pendapatan bersih diharapkan bertumbuh hingga 31,22% menjadi Rp 221 miliar dari sebelumnya Rp 152 miliar.

Baca Juga: PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) Resmi Melantai di Bursa

Untuk melancarkan bisnisnya, emiten rumahsakit ini mengalokasikan belanja modal hingga Rp 850 miliar. Seluruh dananya akan berasal dari penawaran umum perdana saham.

Sekadar informasi, hingga Agustus 2019 CARE mencatatkan pendapatan hingga Rp 91,15 miliar, naik 57,80% year on year (yoy) darisebelumya Rp 57,76 miliar. Akan tetapi ruginya ikut membengkak menjadi Rp 27,22 miliar dari sebelumnya Rp 16,19 miliar.

Sementara itu, aset yang dimiliki CARE hingga 31 Agustus 2019 sebesar Rp 2,41 triliun, naik dari Desember 2018 yang mencapai Rp 552,01 miliar. Untuk liabilitas CARE per Agustus 2019, tercatat Rp 2,27 triliun, an ekuitasnya tercatat Rp 2,27 triliun.

Editor: Wahyu T.Rahmawati