Milenial ingin investasi emas? Antam punya solusinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi logam mulia emas nampaknya kini mulai dilirik generasi milenial. Harga yang cenderung terus membaik meski kondisi perekonomian global tak menentu menjadi satu alasan milenial mulai berinvestasi di logam mulia emas.

VP Marketing & Sales Aneka Tambang (Antam) Iwan Dahlan menuturkan akhir bulan ini tren emas memang cenderung flat. Hal itu lantaran kondisi liburan, dimana banyak masyarakat masih menggunakan pengeluaran untuk keperluan lainnya.

Baca Juga: Harga emas betah di level US$ 1.517 per ons troi


Namun Iwan memprediksi Januari 2020 nanti akan jadi mulai kembalinya tren investasi logam mulia emas. Begitu pula dengan harga emas yang diprediksi akan tetap menunjukkan rally kenaikan di awal tahun depan.

"Tergantung juga perang dagang, kalau perang dagang nggak selesai, ya kemungkinan harga emas akan kena titik tertinggi seperti kemarin bahkan lebih, even kalaupun dilihat dari pasar, secara mayoritas ekonomi dunia lagi nggak bagus-bagus amat. Kemungkinan dengan akan gitu emas akan tetap naik, ya sampai berikutnya," jelas Iwan saat dihubungi Kontan.co.id.

Di perusahaan plat merah tersebut juga disebut Iwan tren pelanggan dari sisi milenial juga tumbuh. Pasar Antam saat ini banyak diisi oleh mereka dengan usia 25 tahun hingga 40 tahun. Milenial sendiri menduduki 30%-40% pelanggan di Antam. Mayoritas penjualan sendiri masih ada di emas dengan berat 1 gram hingga 10 gram.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 4.000 menjadi Rp 762.000 per gram

Adapun Antam saat ini diakui Iwan tengah getol sosialisasi akan investasi emas kepada masyarakat. Mengantongi sertifikat LBMA (London Bullion Market Association) menjadi keunggulan Antam dibanding produsen emas lainnya.

Iwan bilang bahwa syarat mendapatkan LBMA ialah perusahaan akan diaudit setiap tahunnya bahwa proses produksi emas sesuai standar. Standar, spesifikasi dan kualitas diutamakan. Tak hanya itu hulu produksi emas atau supply emas juga terjamin, diantaranya halal, bebas korupsi, bukan emas heritage, bukan ilegal, bukan money laundry, bersih dari pencemaran lingkungan dan bersih dari child abuse.

Editor: Tendi Mahadi