Minimarket Giant, proyek percobaan gagal Hero Supermarket



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) lagi-lagi harus gigit jari. Upaya mereka untuk mencicipi gurihnya bisnis minimarket kembali harus terhenti. Sebagai bukti, HERO memutuskan untuk menutup seluruh gerai minimarket miliknya karena kalah bersaing. 

Penutupan minimarket Giant merupakan "percobaan" gagal yang kesekian. Pada 2015 lalu, HERO juga memutuskan untuk menghentikan kegiatan operasional  seluruh gerai convenience store Starmart yang dimiliki perseroan. Pada waktu itu, manajemen HERO menjelaskan, penutupan dilakukan untuk seluruh gerai yang berkinerja kurang baik. 

Tidak tanggung-tanggung, jumlah gerai yang ditutup mencapai 50 gerai. HERO telah melakukan penandatanganan perjanjian penjualan mayoritas gerai Starmart dengan PT Fajar Mitra Indah. Perusahaan tersebut merupakan pihak tidak berafiliasi dengan perseroan.


Baca Juga: Hero Supermarket (HERO) layani 90 juta pelanggan setiap tahunnya

Nah, kini, HERO kembali melakukan langkah serupa dengan menutup gerai minimarket Giant miliknya. Hanya saja, alasannya berbeda. Penutupan gerai minimarket kali ini bertujuan melakukan transformasi multitahun untuk mengembangkan bisnis jangka panjang. Langkah ini mereka ambil seiring dengan pola belanja pelanggan yang terus berubah.

Beberapa strategi sudah HERO lakukan. Salah satu yang dilakukan selain melakukan konversi gerai Giant menjadi IKEA adalah Giant menutup beberapa gerai Giant miliknya, termasuk gerai Giant Mart.

Baca Juga: Investasi lebih murah, HERO bakal sulap Giant jadi Ikea lagi

Giant Mart merupakan format baru minimarket Giant yang dikenalkan pada 2017 lalu.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie