KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) telah membuat industri hulu minyak dan gas bumi (migas) sempoyongan. Tak hanya tekanan harga yang anjlok hingga di bawah US$ 20 per barel, sejumlah proyek hulu migas pun mengalami hambatan, bahkan penundaan. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun telah memproyeksikan sejumlah kegiatan eksplorasi tak bakal mencapai target yang dipatok sebelum masa pandemi. Baca Juga: Harga BBM belum turun, Pertamina terus pantau harga minyak global dan kondisi pasar
Mitigasi dampak pandemi, industri hulu migas dinilai perlu kucuran insentif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) telah membuat industri hulu minyak dan gas bumi (migas) sempoyongan. Tak hanya tekanan harga yang anjlok hingga di bawah US$ 20 per barel, sejumlah proyek hulu migas pun mengalami hambatan, bahkan penundaan. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun telah memproyeksikan sejumlah kegiatan eksplorasi tak bakal mencapai target yang dipatok sebelum masa pandemi. Baca Juga: Harga BBM belum turun, Pertamina terus pantau harga minyak global dan kondisi pasar