KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak tantangan untuk memulai usaha dari nol di Indonesia. Namun, salah satu tantangan yang paling umum dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah keterbatasan modal. Banyak pelaku UMKM yang memulai usaha dengan modal yang sangat terbatas. Mereka berharap seiring berjalannya waktu dan meningkatnya omzet, nantinya mereka bisa merekrut karyawan profesional, serta membeli peralatan dan fasilitas usaha yang lebih baik, untuk bisa semakin memajukan bisnisnya. Tapi di era modern ini, ada banyak jalan untuk bisa sukses tanpa modal besar. Dengan ketersediaan teknologi dan informasi, sudah banyak cara bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka dengan ‘dukungan gratis’ dari pihak ketiga.
Sebagai contoh, Xendit sebagai perusahaan payment gateway terkemuka di Indonesia, baru-baru ini meluncurkan Program Xendit Level Up, di mana para pelaku UMKM dapat mendaftar dan berkesempatan untuk menggunakan layanan
payment gateway selama setahun tanpa harus membayar biaya. Nah, untuk yang belum tahu, payment gateway atau gerbang pembayaran berfungsi sebagai “jembatan” yang memfasilitasi dan memproses berbagai metode pembayaran digital, mulai dari Virtual Account, kartu kredit/debit, dompet digital, sampai outlet ritel. Dengan payment gateway, kini pembelimu bisa memilih metode pembayaran favorit mereka!
Baca Juga: Ada tawaran layanan bebas biaya dari Xendit bagi 1.000 UMKM terpilih Simak di sini beberapa tips bagi para UMKM untuk memanfaatkan tools dan program bebas biaya demi kemajuan usaha!
- Manfaatkan software gratis yang tersedia secara cuma-cuma
Ada banyak software gratis yang dapat dimaksimalkan untuk menjalankan bisnis, mulai dari software untuk mengurus keuangan, sumber daya manusia, digital workspace, pemasaran media sosial, hingga manajemen proyek. Beberapa contohnya: ● Canva.co untuk desain grafis
● BukuKas untuk catatan keuangan ● Trello untuk manajemen proyek ● Hootsuite untuk manajemen media sosial Manfaatkan fitur-fitur gratis ini semaksimal mungkin sehingga tidak perlu menghabiskan banyak dana untuk berlangganan software berbayar. Kalau ada yang gratis kenapa bayar?
Editor: Yudho Winarto