KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencarian dana di pasar modal masih semarak. Kontan.co.id mencatat, setidaknya terdapat empat emiten yang berencana untuk mencari dana di pasar modal, baik dengan skema rights issue, private placement, hingga penerbitan surat utang. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) misalnya, akan menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp 3 triliun. Hasil dari penerbitan MTN ini akan digunakan oleh produsen susu Ultra tersebut untuk rencana pengembangan sehingga dapat meningkatkan efisiensi di rantai pasok, logistik dan distribusi produk, serta meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, dana hasil penerbitan MTN juga digunakan unruk menambah produksi/supply bahan baku susu segar sehingga bisa menggantikan impor. Mengutip pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (16/11), penerbitan MTN ini dilakukan tanpa penawaran umum (EBUS). MTN ini terbagi dalam tiga seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp 1,5 triliun, yang akan jatuh tempo pada 27 November 2021 dan menawarkan tingkat bunga tetap 7,5% per tahun. MTN Ultrajaya Tahun 2020 seri B memiliki nilai pokok Rp 900 miliar, memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat bunga tetap 8% per tahun. Sementara seri C memiliki nilai pokok Rp 600 miliar yang akan jatuh tempo tahun ini, dengan tingkat bunga tetap 8,5% per tahun.
Mulai dari rights issue hingga obligasi, pencarian dana di pasar modal masih semarak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencarian dana di pasar modal masih semarak. Kontan.co.id mencatat, setidaknya terdapat empat emiten yang berencana untuk mencari dana di pasar modal, baik dengan skema rights issue, private placement, hingga penerbitan surat utang. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) misalnya, akan menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp 3 triliun. Hasil dari penerbitan MTN ini akan digunakan oleh produsen susu Ultra tersebut untuk rencana pengembangan sehingga dapat meningkatkan efisiensi di rantai pasok, logistik dan distribusi produk, serta meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, dana hasil penerbitan MTN juga digunakan unruk menambah produksi/supply bahan baku susu segar sehingga bisa menggantikan impor. Mengutip pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (16/11), penerbitan MTN ini dilakukan tanpa penawaran umum (EBUS). MTN ini terbagi dalam tiga seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp 1,5 triliun, yang akan jatuh tempo pada 27 November 2021 dan menawarkan tingkat bunga tetap 7,5% per tahun. MTN Ultrajaya Tahun 2020 seri B memiliki nilai pokok Rp 900 miliar, memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat bunga tetap 8% per tahun. Sementara seri C memiliki nilai pokok Rp 600 miliar yang akan jatuh tempo tahun ini, dengan tingkat bunga tetap 8,5% per tahun.