Mumpung harga lagi miring, saat ini waktu yang tepat investasi properti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang menekan ekonomi telah berdampak pada sektor properti. Lesunya pasar membuat harga properti cenderung mengalami penurunan. Oleh karena itu, saat ini dinilai merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi properti. 

Para pelaku industri properti baik pengembang maupun perbankan optimis pasar properti akan kembali bangkit dan menilai saatnya tepat untuk membeli aset properti dengan harga lebih murah. 

Hal itu disampaikan dalam webinar Urban Forum bertajuk “Pademi Covid -19 Saat Tepat Investasi Properti" yang digelar pada Rabu (26/8). Optimisme akan menggeliatnya pasar proprti bisa dilihat dengan besarnya minat masyarakat terhadap produk properti yang ditawarkan lewat pameran virtual yang digelar BTN. 


Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Leanting Division Bank BTN Romeo Daniel Makenru Van Enst mengungkapkan bahwa program dan promo-promo yang diluncurkan BTN  di masa pandemi mendapat respon positif dari masyarakat.

Baca Juga: Realisasi dana PEN di Bank BTN (BBTN) sudah Rp 5,6 triliun

“Program dan promo BTN selama pandemi sangat diminati, amat sangat efektif. Bulan Agustus ini kami targetkan KPR Rp 875 miliar dan saat ini sudah tercapai 70%. Namun catatannya, harga di atas Rp 1 miliar masih butuh usaha menggenjotnya," kata Romeo, Kamis (26/8).

Guna memfasilitasi konsumen di tengah pandemi, BTN meningkatkan layanan digital mereka di www.btnproperti.co.id dan menggelar pameran properti virtual bertajuk Indonesia Property Expo 2020 dari 22 Agustus 2020 hingga akhir September mendatang.

BTN menawarkan program KPR from Home yang bisa diakses masyarakat dari rumah. Bank ini bekerjasama dengan 38 pengembang yang menyediakan ratusan proyek properti yang bisa jadi pilihan masyarakat. 

Senada, Piter Simponi Deputy Chief Executive Officer (CEO) Harvest City juga menilai bahwa saat ini adalah timing yang tepat untuk membeli properti. Menurutnya, properti akan kembali bangkit. Hanya saja untuk itu diperlukan kolaborasi di semua sektor, dari pemasaran, promosi dan hingga pembiayaan. 

Editor: Handoyo .