Naik 20,7%, OCBC NISP (NISP) Bukukan Laba Rp 621 Miliar pada kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 621 miliar pada kuartal I 2022. Nilai itu meningkat tumbuh 20,7% year on year (yoy) dari Rp 515 miliar pada periode yang sama di tahun 2021.

Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusikan dari Pendapatan Operasional yang mengalami pertumbuhan 5,3% yoy menjadi Rp 2,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2022. Juga biaya cadangan kerugian penurunan nilai yang lebih rendah. 

Permintaan kredit mulai membaik dilihat dari pertumbuhan penyaluran kredit Bank OCBC NISP yang didorong oleh pertumbuhan kredit ritel sebesar 16%. Penyaluran kredit tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, terlihat dari rasio non performing loan (NPL) net pada posisi 0,7% dan NPL bruto sebesar 2,3%. 


Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menyatakan dengan kondisi pandemi yang lebih terkendali dan distribusi vaksin yang lebih merata, Bank OCBC NISP optimis penyaluran kredit dapat tumbuh lebih baik lagi tahun ini.

Baca Juga: Bank Raya Perkuat Infrastruktur Teknologi

"Dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,3% pada kuartal I ini, kami menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit yang positif sepanjang tahun 2022, sejalan dengan rencana pertumbuhan dari Regulator. Dengan prinsip kehati-hatian, Bank OCBC NISP akan fokus untuk mendorong pertumbuhan kredit ritel dan kredit produktif serta terus menjaga komunikasi yang baik dengan nasabah” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (29/4). 

Di masa pandemi, investor ritel mencatatkan tren pertumbuhan yang pesat, terutama di reksa dana dan investor saham. Hingga Februari 2022, jumlah investor pasar modal mencapai 8,1 juta Single Investor Identification (SID) yang didominasi oleh generasi muda, yakni sebanyak 60,32% berada pada rentang usia di bawah 30 tahun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menargetkan pertumbuhan jumlah SID investor pasar modal menjadi lebih dari 10 juta orang pada akhir tahun 2022. Ia menyatakan walaupun terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, jumlah investor pasar modal masih belum ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

Ia melihat pertumbuhan positif pada jumlah investor, termasuk investor ritel perlu terus didorong untuk memperkuat pasar keuangan Indonesia. Hal ini diharapkan akan menjadi modal yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara lima besar dunia pada tahun 2045.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Syariah Indonesia (RIS) Tumbuh 33,2% pada Kuartal I 2022

"Ke depan, Bank OCBC NISP akan terus menghadirkan inisiatif untuk meningkatkan inovasi produk dan layanan yang didukung dengan inisiatif edukasi literasi keuangan untuk menciptakan investor-investor yang financially-fit,” tambah Parwati.

Pertumbuhan yang pesat ini, perlu diimbangi dengan tingkat literasi keuangan yang baik, terutama di tengah maraknya penawaran investasi bodong di kalangan masyarakat. Inilah yang mendorong Bank OCBC NISP konsisten mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengetahuan, mindset, dan kebiasaan yang benar terkait pengelolaan keuangan.

Editor: Tendi Mahadi