Nasib proyek ambisius Facebook Libra alami kemunduran parah, ada apa?



KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Upaya ambisius Facebook Inc untuk membangun mata uang digital global, Libra, mengalami kemunduran parah. Pada Jumat (11/10), sejumlah perusahaan pembayaran utama, termasuk Mastercard dan Visa Inc, menarik diri dari kelompok yang mendukung  proyek tersebut.

Kedua perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan asosiasi pada Jumat sore, seperti yang dilakukan EBay Inc, Stripe Inc dan perusahaan pembayaran Amerika Latin Mercado Pago. Mereka bergabung dengan PayPal Holdings Inc yang keluar dari grup seminggu yang lalu, ketika regulator global terus menyuarakan keprihatinan tentang proyek tersebut.

Eksodus terakhir meninggalkan Asosiasi Libra tanpa ada perusahaan pembayaran besar yang tersisa sebagai anggota. Ini berarti, asosiasi tidak dapat lagi mengandalkan pemain global untuk membantu konsumen mengubah mata uang mereka menjadi Libra dan memfasilitasi transaksi.


Baca Juga: PayPal hengkang dari Libra

Melansir Reuters, anggota asosiasi yang tersisa saat ini tinggal Lyft dan Vodafone, sebagian besar terdiri dari modal ventura, telekomunikasi, blockchain dan perusahaan teknologi, serta kelompok nirlaba.

"Visa telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan Libra Association saat ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. "Kami akan terus mengevaluasi dan keputusan akhir kami akan ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk kemampuan Asosiasi untuk sepenuhnya memenuhi semua harapan peraturan yang diperlukan."

Kepala proyek Facebook, mantan eksekutif PayPal David Marcus, cukup berhati-hati dalam menanggapi update terbaru tentang Libra, meskipun ia mengakui itu bukan berita bagus dalam jangka pendek.

Baca Juga: Facebook ke bank sentral: Libra hanya jadi pelengkap, bukan pengganti mata uang

Libra akan terus maju dengan rencana semula. "Kami tetap fokus untuk terus melangkah dan membangun asosiasi yang kuat dari beberapa perusahaan terkemuka dunia, organisasi dampak sosial dan pemangku kepentingan lainnya," kata Dante Disparte, kepala kebijakan dan komunikasi asosiasi seperti yang dikutip Reuters.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie