Nielsen Proyeksikan Belanja Iklan Bisa Tumbuh Lebih 14% Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nielsen merilis riset terbaru tentang kebiasaan beriklan para pemilik merek. Nielsen Ad Intel mencatat adanya peningkatan angka belanja iklan seminggu sebelum masa Ramadan di sepanjang 2021.

Dari sisi kategori produk, ada beberapa kategori yang menggunakan momen Ramadan sebagai waktu yang tepat untuk beriklan lebih daripada biasanya.

Kategori produk seperti produk kosmetik atau detergen pakaian dan bahkan produk cat, menawarkan penampilan baru yang lebih baik kepada konsumen di masa Ramadan.


“Kategori yang juga tercatat menaikkan belanja iklannya di media televisi dan digital, adalah minuman seperti sirup, mouthwash, obat maag dan juga processed food,” jelas Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Katherina dalam press conference secara virtual, Kamis (24/3).

Baca Juga: Nielsen Beberkan Tren Perilaku Konsumen Saat Momen Ramadan di Masa Pandemi

Hellen pun mengatakan, belanja iklan di Ramadhan 2022 ini diharapkan bisa melebihi pertumbuhan dari tahun sebelumnya yang tumbuh 14%.

“Kita tidak dapat memberikan proyeksi untuk tahun 2022, tapi kami harapkan pertumbuhan belanja iklan bisa tumbuh lebih dari 14%,” katanya.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, Nielsen mencatat nilai belanja iklan 2020 ditutup naik hingga Rp 229 triliun di semua media tipe media yang dimonitor, yakni TV, Cetak, Radio dan Digital. Sementara di tahun 2021, Nielsen mencatat total belanja iklan di Tanah Air mencapai Rp 259,7 triliun.

“Ramadan di periode 2021 menunjukkan konsumen melakukan banyak penyesuaian, termasuk media yang mereka konsumsi. Pemilik merek perlu melakukan strategi kampanye media baik di TV maupun di Internet yang dilakukan secara komprehensif, mengingat kedua media ini mempunyai fungsi yang saling mendukung untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, serta bersiap untuk kondisi normal kembali,” ungkap Hellen.

Di sampimg itu, Nielsen juga melakukan riset terkait Television Audience Measurement yang dilakukan di 11 kota besar di Indonesia. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan konsumsi televisi selama masa Ramadan sepanjang 2021 dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Editor: Yudho Winarto