OJK dan bankir sepakat kredit di 2021 akan lebih menggeliat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kondisi perekonomian masih melambat akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhan kredit diramal sudah mengarah ke posisi positif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan memproyeksi pertumbuhan kredit pada tahun 2021 berpotensi tumbuh di kisaran 5%-6%, meski belum kembali ke level normal. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso pun mengatakan bahwa sinyal positif pertumbuhan kredit sudah mulai terlihat. Pada akhir tahun 2020 ini, kredit diproyeksikan masih berpeluang tumbuh sekitar 2%-3%. 

Kendati tipis, sejatinya posisi masih lebih baik ketimbang realisasi kredit di akhir September 2020 lalu yang tercatat hanya tumbuh sebesar 0,12% secara year on year (yoy). "Kami perkirakan (pertumbuhan kredit) 2021 belum akan normal betul, sekitar 5% atau 6%. Ini juga seiring PDB yang diproyeksi tumbuh 5%," ujar Wimboh belum lama ini.


Baca Juga: Soal restrukturisasi, OJK bakal tambahkan P2P lending sebagai objek POJK 14/2020

Beberapa bank pun sepakat kalau ruang peningkatan kredit masih terbuka. Hanya saja, untuk saat ini bank-bank memang masih fokus untuk menjaga kualitas kredit lebih dulu. 

Direktur Utama PT Bank Panin Tbk Herwidayatmo menyebut di situasi sulit seperti sekarang, kinerja bank pasti terkoreksi. "Yang penting bank harus survive dulu. Ada saatnya mendorong kredit, karena itu salah satu tugas utama bank," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/11). 

Adapun, merujuk pada laporan keuangan Bank Panin per September 2020 total kredit yang disalurkan baru mencapai Rp 124,75 triliun Realisasi tersebut tercatat melandai secara yoy sebesar 13,22%. Herwidayatmo menambahkan, pihaknya saat ini masih sangat selektif dalam menyalurkan kredit. Mengingat masih besarnya risiko non performing loan (NPL).  Sayangnya, Herwid tidak merinci berapa proyeksi kredit Bank Panin untuk tahun ini maupun tahun depan. 

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan tahun ini pihaknya meyakini pertumbuhan kredit masih bisa mencapai 4%-5%. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto bahkan menyebutkan di tahun 2021, pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi. 

Baca Juga: Mulai dicermati OJK, sebenarnya apa itu shadow banking?

Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi saat ini sudah mulai pulih (recovery). "Apalagi jika nanti vaksinasi berhasil, maka ekonomi bisa terakselerasi kembali," terangnya. 

Editor: Tendi Mahadi