Optimalkan bahan domestik, Kemenperin percantik kinerja industri kosmetik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kosmetik dalam negeri didorong untuk memanfaatkan sumber daya alam lokal sebagai bahan baku. Selain karena Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati, langkah ini juga memacu substitusi impor dan mewujudkan kemandirian nasional.

"Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian, Indonesia ditargetkan bisa menjadi negara industri yang tangguh," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Guna mencapai tujuan tersebut, diperlukan struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat dan berkeadilan. Sasaran lainnya adalah industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global serta industri yang berbasis inovasi dan teknologi.


Baca Juga: Kemperin bidik pertumbuhan industri kosmetik naik 9%

Berdasarkan rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (2015-2035) menyebutkan, industri farmasi, bahan farmasi dan kosmetik merupakan salah satu sektor andalan yang mendapat prioritas pengembangan dan berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian di masa yang akan datang.

“Untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas industri kosmetik, salah satu strategi yang dilakukan adalah pengoptimalan teknologi agar bisa menghasilkan inovasi. Hal ini sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai kesiapan Indonesia memasuki era industri 4.0," papar Doddy.

Dia menegaskan, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah BPPI Kemenperin, yakni Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) yang berlokasi di Jakarta memiliki fokus litbang pada sediaan kosmetik atau farmasi berbasis bahan alam.

Editor: Anna Suci Perwitasari