KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus mempercepat proyek pembangunan pabrik calcined petroleum coke(CPC). Ini adalah salah satu komponen pendukung dalam proses pengolahan di bidang pemurnian mineral (smelter). Bekerja sama dengan PT Pertamina, Inalum menargetkan pembentukan joint venture bisa dilakukan pada tahun ini. Penggunaan terbesar CPC di dunia saat ini untuk industri aluminium (70%), titanium dioxide (10%) serta industri foundry, baja dan elektrode. CPC digunakan untuk memproduksi anoda, yang akan menghasilkan alumina cair. Dalam biaya produksi aluminium, CPC mempunyai porsi antara 10%–15%. Dengan adanya pabrik ini, Inalum ingin menjamin pasokan bahan baku CPC yang selama ini harus mengimpor dari Australia dan Kuwait. "Target pembentukan seharusnya tahun ini," kata Sekretaris Perusahaan Inalum Ricky Gunawan kepada KONTAN, Minggu (5/11).
Pabrik CPC Pertamina dan Inalum masih tertahan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus mempercepat proyek pembangunan pabrik calcined petroleum coke(CPC). Ini adalah salah satu komponen pendukung dalam proses pengolahan di bidang pemurnian mineral (smelter). Bekerja sama dengan PT Pertamina, Inalum menargetkan pembentukan joint venture bisa dilakukan pada tahun ini. Penggunaan terbesar CPC di dunia saat ini untuk industri aluminium (70%), titanium dioxide (10%) serta industri foundry, baja dan elektrode. CPC digunakan untuk memproduksi anoda, yang akan menghasilkan alumina cair. Dalam biaya produksi aluminium, CPC mempunyai porsi antara 10%–15%. Dengan adanya pabrik ini, Inalum ingin menjamin pasokan bahan baku CPC yang selama ini harus mengimpor dari Australia dan Kuwait. "Target pembentukan seharusnya tahun ini," kata Sekretaris Perusahaan Inalum Ricky Gunawan kepada KONTAN, Minggu (5/11).