Pabrik obatnya terdampak banjir, begini penjelasan Kalbe Farma (KLBF)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pabrik milik emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) agak tersendat akibat banjir yang melanda Cikarang dan Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Meski begitu, Kalbe Farma dan entitas perusahaan yang memproduksi obat akan mengejar produksi yang sempat terhambat. 

Direktur Marketing Kalbe Farma sekaligus President Director Hexpharm Jaya Laboratories Mulia Lie, menyatakan, sejauh ini dampak banjir terhadap produksi entitas perusahaan Kalbe Farma, PT  Hexpharm Jaya Laboratories yang pabriknya berada di Cikarang tidak terlalu berdampak. 

Baca Juga: Sejumlah warga korban banjir mulai mengeluh pusing hingga gatal-gatal


"Pabrik Hexpharm Jaya nggak terganggu banjir. Namun, karyawannya beberapa terkena banjir dan terhambat untuk masuk kerja," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2). 

Adapun Mulia menyatakan, kebijakan Hexpharm Jaya apabila ada karyawan terdampak banjir, maka bisa absen dan kerja di rumah. 

Mulia mengakui, meskipun ada beberapa karyawan yang tidak masuk, produksi obat masih bisa dijaga. Mulia mengungkapkan produksi obat di pabrik Hexpharm Jaya ada dua shift, yakni setiap shiftnya 8 jam sehingga total 16 jam.

Baca Juga: Strategi Kimia Farma (KAEF) antisipasi dampak banjir

Adanya sistem kerja ini, meski produksi terhambat satu hari, produksi tidak terlalu banyak terganggu. "Pabrik masih bisa mengejar ketertinggalan produksi yang terhenti satu hari kemarin," ujarnya. 

Selain pabrik di Cikarang, Kalbe Farma juga punya beberapa pabrik di Kawasan Industri Pulogadung yakni PT Kalbe Farma, PT Bintang Toedjo, PT Dankos Farma, dan PT Enseval Putera Megatrading. 

Editor: Noverius Laoli