KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal terakhir tahun ini, kinerja
unitlink mulai menunjukkan kinerja positif. Imbal hasil semua instrumen, baik itu saham, pendapatan tetap, maupun campuran mampu memberikan imbal hasil positif secara
year-to-date (ytd). Berdasarkan data Infovesta,
unitlink saham menjadi unggulan dengan imbal hasil yang tertinggi. Secara ytd, imbal hasil
untilink di instrumen ini sebesar 2,34% sementara jika dilihat
month-on-month (mom), imbal hasilnya mencapai 3,66%. Selanjutnya, ada
unitlink campuran yang memberikan imbal hasil 1,42% ytd dan 2,02% mom. Terakhir, ada
unitlink pendapatan tetap yang imbal hasilnya tercatat 1,13% ytd dan 0,41% mom.
Analis Senior dan Konsultan PT Infovesta Kapital Advisori Praska Putrantyo menyebut bahwa meningkatnya indeks UL jenis saham dan campuran ditopang oleh kinerja indeks pasar saham (IHSG) yang di periode tersebut juga memiliki sentimen positif.
Baca Juga: Selain pariwisata, LPEI dorong devisa Bali lewat ekspor Garam Kusamba “Positifnya kinerja pasar terangkat oleh sentimen arus dana investor asing di pasar saham yang cukup masif sebesar Rp 23,5 triliun. Sementara, di pasar SBN dimana kepemilikan investor asing masih menyusut senilai Rp 12,51 triliun akibat antisipasi jelang pengumuman kebijakan
tapering oleh The Fed di awal November 2021,” ujar Praska. Selain itu, Praska juga bilang bahwa ada juga sentimen positif untuk pasar saham yang berasal dari optimisme pemulihan ekonomi di kuartal terakhir ini lebih cepat setelah kasus harian Covid 19 semakin membaik dan pelonggaran kebijakan PPKM serta berlanjutnya insentif KPR dan KKB. “Musim publikasi laporan keuangan emiten saham dan momentum dividen interim juga menjadi katalis penopang,” imbuhnya. Ke depan, Praska optimis kinerja indeks
unitlink jenis saham dan campuran diperkirakan masih memberikan kinerja lebih baik karena sentimen optimisme
recovery ekonomi dan jelang efek
window dressing di akhir tahun. Namun, untuk kinerja indeks
unitlink jenis pendapatan tetap diprediksi masih berpotensi terhambat mengingat ada kenaikan
yield obligasi akibat kebijakan
tapering oleh The Fed.
Hal yang sama juga dialami oleh BNI Life yang mencatat imbal hasil tertinggi terletak pada
unitlink saham, mengingat bulan Oktober, IHSG juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan karena dipengaruhi oleh perkembangan kasus covid yang semakin menurun dan pelonggaran PPKM.
Baca Juga: Pendapatan bank dari bisnis bancassurance makin mengembang Jika melihat catatan Infovesta, produk
unitlink saham BNI Life, B-Life Link Dana Aktif memberikan imbal hasil 7,18% mom. Lebih tinggi dari rata-rata imbal hasil produk
unitlink saham yang hanya sebesar 3,49% mom. “Namun semua
unitlink kami sangat kompetitif apabila dibandingkan dengan
peers maupun
benchmark. Nasabah dapat memilih sesuai
risk appetite masing-masing,” ungkap Direktur Keuangan BNI Life, Eben Eser Nainggolan.
Editor: Tendi Mahadi