Pagi atau malam hari? Inilah waktu terbaik olahraga berdasarkan penelitian



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Banyak yang menilai waktu terbaik olahraga adalah pagi hari. Namun, ada juga yang menganggap waktu terbaik olahraga adalah malam hari. Mana yang benar?

Pagi hari dianggap sebagai waktu terbaik berolahraga karena tubuh bisa terpapar sinar matahari sehingga mendapat asupan vitamin D. Sedangkan orang yang menilai waktu terbaik berolahraga pada malam hari karena tubuh terhindar dari sinar ultraviolet.

Studi waktu terbaik olahraga

Menurut studi terbaru, malam hari adalah waktu terbaik untuk olahraga karena dinilai lebih ampuh meningkatkan kesehatan metabolik ketimbang olahraga pagi. Studi tersebut memantau diet tinggi lemak dan pria yang kelebihan berat badan.


Hasilnya, berolahraga di malam hari mengurangi masalah kesehatan yang tidak diinginkan dari diet tinggi lemak, sedangkan olahraga pagi tidak demikian. Sistem di dalam tubuh kita mengikuti ritme sirkadian yang sibuk, rumit, dan dapat berubah-ubah.

Seluruh jaringan di tubuh kita memiliki mekanisme jam internal dalam mengoperasikan sistem seperti mendorong gula darah naik dan turun, mengatur rasa lapar, detak jantung, suhu tubuh, rasa kantuk, serta proses lainnya. Mekanisme pengaturan jam internal atau jam biologis ini masih belum diketahui.

Namun para ilmuwan mengetahui bahwa sistem tersebut akan mengkalibrasi ulang berdasarkan isyarat yang diberikan bagian dalam dan bagian luar tubuh kita. Mekanisme jam internal akan membuat pengaturan berdasarkan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Artinya, waktu kita makan dan jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kesehatan dan metabolisme kita.

Sebagian besar peneliti meyakini waktu berolahraga juga memengaruhi jam biologis tubuh. Tetapi, studi sebelumnya tidak memberikan hasil yang konsisten.

Baca juga: Cara menurunkan berat badan secara cepat tanpa membahayakan kesehatan

Olahraga pagi

Beberapa studi menemukan bahwa berolahraga pagi sebelum sarapan dapat membakar lebih banyak lemak daripada olahraga malam. Sedangkan studi lain mengungkap fakta yang berlawanan.

Adapun eksperimen yang menunjukkan olahraga di pagi hari secara intens dapat mengganggu kontrol gula darah. Sementara itu, olahraga yang dilakukan di malam hari memperlancar lonjakan gula darah dan meningkatkan kesehatan metabolik, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan mengendalikan diabetes tipe-2. Hanya saja, sebagian besar studi tersebut berfokus pada satu jenis olahraga dan tidak mengontrol apa yang dimakan peserta selama eksperimen.

Pada studi terbaru yang dimuat ke dalam jurnal Diabetologia, peneliti menggunakan pendekatan berbeda ketimbang studi-studi sebelumnya. Para peneliti bekerja sama dengan Mary MacKillop Institute for Health Research di Australian Catholic University di Fitztroy, Australia serta instansi lain untuk memantau diet peserta dan mengatur waktu peserta berolahraga.

Editor: Adi Wikanto