Pandemi Corona bikin kinerja PT Timah (TINS) tertekan sepanjang kuartal I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Timah Tbk (TINS) mengalami tekanan sepanjang tiga bulan pertama 2020. TINS menanggung kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 412,85 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya TINS masih membukukan laba bersih senilai Rp 301,27 miliar.

Meski demikian, pendapatan TINS naik dibandingkan tahun lalu. Tercatat, kuartal I-2020 TINS membukukan pendapatan senilai Rp 4,38 triliun, naik 5,2% dari pendapatan tahun sebelumnya yang hanya Rp 4,16 triliun.

Abdullah Umar Baswedan, Sekretaris Perusahaan PT Timah mengatakan, tertekannya kinerja TINS di kuartal I-2020 ini tidak terlepas dari jatuhnya harga logam timah yang merupakan dampak pandemi corona (Covid-19).


Baca Juga: Beban membengkak, Timah (TINS) cetak rugi bersih Rp 412,85 miliar di kuartal I-2020

“Rata-rata harga jual logam timah pada kuartal I-2020 hanya US$ 16.703 per ton, atau turun 22% dari kuartal I-2019 sebesar US$ 21.505,” ujar Umar, Senin (22/6).

Menurut manajemen TINS, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian sejumlah negara mitra dagang Indonesia. Beberapa negara bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif di antaranya seperti Singapura, Hong Kong, hingga China.

Lesunya perekonomian menjadi pemicu turunnya harga komoditas logam, termasuk timah. Menurut data International Tin Association (ITA), pada kuartal pertama 2020 tercatat surplus logam timah sebesar 11.000 metrik ton (MT) di pasaran. Hal ini karena volume permintaan timah hanya 69.900 MT sedangkan volume pasokannya mencapai 80.900 MT.

Editor: Herlina Kartika Dewi