Pandemi corona, Krama Yudha Tiga Berlian revisi target di semester II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) kendaraan niaga Mitsubishi, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) berencana merevisi target volume penjualan tahun 2020. Kondisi pasar kendaraan niaga yang lesu akibat pandemi corona (covid-19) menjadi pertimbangan di balik keputusan tersebut.

Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Duljatmono mengatakan saat ini pihaknya masih mengkaji seberapa besar dampak pandemi terhadap volume penjualan kendaraan niaga Mitsubishi di periode-periode berikutnya. Oleh karenanya, ia mengaku belum bisa membeberkan berapa besaran revisi target penjualan yang akan dilakukan.

Baca Juga: APM kendaraan niaga wait and see akibat pandemi virus corona (Covid-19)


“Revisi target mungkin semester II lah, sekarang (dampak pandemi ke bisnis) masih susah prediksi,” kata Duljatmono kepada Kontan.co.id pada Senin (11/05).

Sedikit informasi, sebelumnya KTB sempat menargetkan volume penjualan sebesar 46.900 unit di tahun 2020. Angka tersebut lebih besar sekitar12,37% dibanding penjualan KTB di sepajang tahun 2019 yang sebesar 41.736 unit.

Sayangnya, kondisi pasar kendaraan niaga yang lesu di empat bulan pertama tahun ini  membuat target semula menjadi kurang realistis untuk dikejar. Menurut catatan Duljatmono, pasar kendaraan niaga truk dan bus secara total mengalami penurunan sekitar 36,1% sepanjang Januari - April 2020. 

Sepanjang periode tersebut, penurunan paling dalam terjadi pada bulan April 2020 seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah-tengah mewabahnya pandemi corona (covid-19). Dalam hal ini, penurunan aktivitas industri di tengah pemberlakuan PSBB diduga menjadi salah satu penyebab di balik penurunan tersebut.

Baca Juga: Buruan ada diskon skutik Yamaha, Nmax tembus hingga Rp 2 jutaan

Seiring dengan penurunan pasar, pun mencatatkan penurunan penjualan secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada periode yang sama. Namun demikian, penurunan penjualan yang dibukukan tidak sebesar laju penurunan pasar oleh karena permintaan truk ringan atau light duty truck (LDT) dari sektor logistik yang relatif lebih stabil dibanding sektor-sektor lainnya. 

Editor: Tendi Mahadi