Pandemi masih menekan kinerja bank cilik pada paruh pertama 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbeda dengan bank beraset jumbo, kinerja bank cilik masih tertekan hingga paruh pertama 2021. Pandemi masih memberikan dampak pada kinerja kredit bank dalam menghasilkan pendapatan bunga. 

PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) mencatat laba bersih senilai Rp 11,60 miliar pada semester 1-2021. Nilai itu turun 77,68% year on year (yoy) dibandingkan paruh pertama 2020 senilai Rp 51,98 miliar. 

Kinerja keuangan ini terjadi karena penurunan pendapatan bunga 40,45% yoy dari Rp 773,23 miliar menjadi Rp 460,42 miliar. Sedangkan beban bunga naik 36,88% yoy dari Rp 510,89 miliar menjadi Rp 699,29 miliar pada kuartal kedua 2021. 


Baca Juga: Beban gaji naik, Bank Aladin Syariah (BANK) merugi pada semester I

Hal ini terjadi lantaran Bank Capital juga mencatat penurunan penyaluran kredit 34% secara year to date (ytd) menjadi Rp4,21 triliun per 30 Juni 2021. Di sisi lain, jumlah simpanan dari nasabah meningkat 29% ytd menjadi Rp21,13 triliun. Sehingga jumlah aset naik dari Rp20,22 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp23,76 triliun per 30 Juni 2021 

“Betul, penurunan kredit karena strategi bank. Sampai Agustus, untuk meminimalisir risiko yang ada karena Covid-19 yang belum reda,” ujar Direktur Utama Bank Capital Wahyu Aji Dirut kepada KONTAN pada Selasa (3/8). 

Kendati demikian, Ia optimis target yang telah ditetapkan bisa dicapai pada tahun ini. Lantaran Bank Capital terus melakukan transformasi pengembangan digital yang telah ditetapkan pada tahun lalu. 

“Transformasi digital on progres arahnya adalah memberi berbagai kemudahan, keamanan, kenyamanan untuk memanfaatkan seluruh fasilitas yang dimiliki Bank tanpa harus hadir di Bank,” paparnya. 

Ia bilang bank akan tetap meningkatkan modal perbankan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar memiliki modal inti Rp 2 triliun tahun ini dan Rp 3 triliun di 2021. Wahyu menyebut Bank Capital akan tetap melakukan rights issue pada tahun ini. 

PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatatkan rugi bersih senilai Rp 3,13 miliar pada Juni 2021. Padahal pada paruh pertama 2020, Bank Aladin mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 60,41 miliar.

Salah satu penyebabnya, total beban usaha Bank Aladin melesat 57,05% dari Rp 24,12 miliar menjadi Rp 37,88 miliar hingga Juni 2021. Gaji dan kesejahteraan karyawan menjadi beban usaha yang mengalami kenaikan terbesar naik dari 140,42% yoy dari Rp 9,45 miliar menjadi Rp 22,72 miliar.

Sebenarnya, Bank Aladin mampu meningkatkan pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib 8,9% year on year (yoy) dari Rp 16,96 miliar menjadi Rp 18,47 miliar pada semester 1-2021. Namun hal ini tidak bisa mengimbangi rugi operasional yang meningkat dari Rp 7,15 miliar menjadi Rp 22,65 miliar di kuartal kedua 2021. 

Editor: Tendi Mahadi