Pandemi mulai mengganggu laba perbankan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berlangsung sejak awal tahun, imbas negatif pandemi baru dirasakan perbankan pada kuartal II-2020. Dus, laba perbankan selama semester I-2020 turun meski masih ada beberapa bank yang tercatat meraih pertumbuhan positif.

Di kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4, ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Panin Tbk (PNBN) yang sudah mempublikasikan kinerja semester I-2020. Keduanya sama-sama mencatat penurunan laba.

Laba BCA turun 4,83% (yoy) menjadi Rp 12,24 triliun. Menggunungnya biaya pencadangan yang dibentuk BCA akibat restrukturisasi kredit terimbas pandemi jadi salah satu alasan penyusutan laba.


Baca Juga: Menurut bos BCA, ini pentingnya memperpanjang masa restrukturisasi kredit

Sepanjang semester I-2020, bank swasta terbesar di tanah air ini telah membentuk biaya provisi Rp 6,54 triliun, meningkat 167,3% (yoy) dibandingkan periode serupa tahun lalu. Adapun sepanjang kuartal II-2020, BBCA telah menerima permohonan restrukturisasi kredit senilai Rp 115 triliun dari 118.000 debitur. Dari total tersebut, senilai Rp 69,3 triliun telah disetujui.

“Kami melihat ada potensi peningkatan restrukturisasi hingga 20%-30% dari portofolio kredit kami yang berasal dari 200.000-250.000 debitur,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja, Senin (27/7) kemarin.

Meski demikian, fungsi intermediasi BCA sejatinya masih cukup mumpuni. Penyaluran kredit BCA masih tumbuh 5,29% (yoy). Jahja pun masih optimistis hingga akhir tahun BCA masih dapat mencetak pertumbuhan positif, apalagi kini ketentuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai melonggar. “Kami berharap dengan adanya transisi PSBB ekonomi bisa kembali ke level 30-60% pada kondisi normal,” imbuh Jahja.

Baca Juga: Pendapatan fee dan komisi BCA hanya tumbuh 1,7% pada semester I 2020

Editor: Wahyu T.Rahmawati