Para miliarder yang murah hati di 2019: Warren Buffett sumbang US$ 3,6 miliar



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sepanjang 2019, beberapa miliarder dunia terus memberikan sebagian kekayaan mereka untuk tujuan amal.

Dua dari miliarder dunia menyumbangkan masing-masing lebih dari US$ 1 miliar. Sementara setidaknya selusin anggota Three Comma Club lainnya menggelontorkan donasi senilai ratusan juta dollar. Beberapa institusi, seperti Institut Teknologi California, menerima donasi finansial terbesar dari yang pernah ada di dunia.

Forbes menghitung donasi dan amal terbesar yang dilaporkan pada tahun 2019 untuk menghasilkan sepuluh donasi terbesar. (Mungkin saja ada donasi yang nilainya lebih besar, tetapi tidak diumumkan)


Yang pasti, donasi yang lebih besar tidak selalu berarti itu lebih baik atau lebih efektif. Tapi amal besar ini patut diperhatikan. Karena ukurannya, mereka harus berpotensi untuk membuat perubahan signifikan.

Baca Juga: Kekayaan 500 miliarder dunia melonjak 25% sepanjang 2019, siapa saja mereka?

Delapan dari sepuluh donasi terbesar akan diberikan langsung ke organisasi nirlaba seperti universitas dan kelompok bantuan atau penyedia layanan. Sedangkan dua dana amal lainnya — dua terbesar dalam daftar ini — adalah pengalihan aset menjadi yayasan amal.

Di AS, yayasan amal diharuskan membayar 5% dari aset mereka setiap tahun, dan banyak yayasan tetap memberikannya di sekitar level itu. Akibatnya, dana amal untuk yayasan seringkali berada di dalam yayasan selama bertahun-tahun sebelum didistribusikan.

Baca Juga: Melihat lagi nasihat kesuksesan dari Bezos, Gates, Buffett, Jack Ma hingga Oprah

Berikut adalah sumbangan amal filantropi terbesar tahun 2019:

1. Azim Premji, titan teknologi India, memberikan donasi terbesar tahun ini. Dia memberikan US$ 7,6 miliar saham di perusahaan outsourcing IT-nya Wipro Limited ke organisasi amal, The Azim Premji Foundation, yang berfokus pada pendidikan.

Premji mengambil alih bisnis minyak goreng ayahnya pada tahun 1966, dan akhirnya mengubahnya menjadi bisnis perangkat lunak yang berkembang dan mendongkrak pendapatan perusahaan menjadi US$ 8,5 miliar pada tahun 2019.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie