Pasar dan harga kian tak menentu, produsen batubara rombak rencana kerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat beberapa perusahaan pertambangan batubara yang mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2020 ini.

Revisi itu sejatinya imbas dari pasar dan harga komoditas tambang yang kian tak menentu di tengah pagebluk virus corona (Covid-19) ini.

Direktur Bina Program Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Muhammad Wafid Agung membenarkan, bahwa sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan revisi RKAB. Hanya saja, ia belum mau membeberkan detail jumlah perusahaan yang mengajukan, maupun revisi yang dimintakan.


Yang jelas, kata Wafid, pengajuan tersebut akan diproses di Direktorat Pembinaan dan Pengusahaan, baik di Batubara maupun Mineral. "Kami hanya dapat tembusannya, ada beberapa yang sudah mengajukan. Pengajuan dan persetujuan dari (Direktorat) batubara dan mineral," kata Wafid kepada KONTAN, Rabu (3/6).

Baca Juga: Permintaan batubara domestik menyusut, seiring dengan merosotnya permintaan PLN Permintaan batubara domestik menyusut, seiring dengan merosotnya permintaan PLN

Asal tahu saja, revisi RKAB diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2020. Dalam beleid yang ditandatangani Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 3 Maret 2020 itu, perusahaan pemegang izin sudah bisa mengajukan revisi RKAB dengan menyampaikan laporan periode triwulan pertama atau paling lambat 31 Juli di tahun berjalan.

Salah satu yang berencana merevisi RKAB yakni PT Indika Energy (INDY). Head of Corporate Communication INDY, Ricky Fernando bilang, revisi RKAB dilakukan sebagai bentuk penyesuaian atas kondisi pasar batubara yang hingga saat ini belum juga bertengger di level yang stabil.

Editor: Pratama Guitarra