KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagebluk corona (Covid-19) memukul kinerja pelaku industri baja di dalam negeri, tidak terkecuali PT Gunung Raja Paksi Tbk. Meski begitu, emiten baja berkode saham “GGRP” tersebut telah menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapi pasar yang melesu. Salah satu strategi yang dilakukan diantaranya yakni mengoptimalkan efisiensi kinerja. Untuk mengimplementasikan strategi ini, GGRP telah menutup 1 dari 2 line Beam Plant untuk produksi produk IWF dan HBeam serta menutup 1 line dari 2 line Wire Rod Mill untuk produk Beton dan Wire Rod Product. Sementara itu, 11 unit bisnis lainya masih tetap berproduksi seperti biasnanya. Pelaksana Tugas Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menuturkan, permintaan produk-produk yang dihasilkan oleh kedua unit bisnis Beam Plant dan Wire Rod Mill cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Pasar domestik lesu, begini strategi Gunung Raja Paksi (GGRP)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagebluk corona (Covid-19) memukul kinerja pelaku industri baja di dalam negeri, tidak terkecuali PT Gunung Raja Paksi Tbk. Meski begitu, emiten baja berkode saham “GGRP” tersebut telah menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapi pasar yang melesu. Salah satu strategi yang dilakukan diantaranya yakni mengoptimalkan efisiensi kinerja. Untuk mengimplementasikan strategi ini, GGRP telah menutup 1 dari 2 line Beam Plant untuk produksi produk IWF dan HBeam serta menutup 1 line dari 2 line Wire Rod Mill untuk produk Beton dan Wire Rod Product. Sementara itu, 11 unit bisnis lainya masih tetap berproduksi seperti biasnanya. Pelaksana Tugas Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menuturkan, permintaan produk-produk yang dihasilkan oleh kedua unit bisnis Beam Plant dan Wire Rod Mill cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan.