KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri keramik diketahui menggunakan gas dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup besar. Penurunan harga gas industri yang direncanakan pemerintah pada Maret 2020 nanti diyakini bakal merangsang kapasitas pabrik-pabrik lokal yang sempat menyusut. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyebutkan bahwa penurunan harga gas sudah sangat urgen di mana hal tersebut merupakan implementasi Perpres yang sudah diterbitkan beberapa tahun lalu. Porsi biaya energi gas di dalam proses produksi keramik bisa berkisar 30%-35% dari total biaya produksi. "Harga gas yang berdaya saing tentu akan langsung meningkatkan daya saing industri keramik nasional," ujar Edy Suyanto, Ketua Umum Asaki kepada Kontan.co.id, Rabu (15/1). Sehingga keramik lokal bisa bersaing menghadapi gempuran produk impor.
Pasca harga gas turun, kapasitas produksi keramik berpeluang meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri keramik diketahui menggunakan gas dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup besar. Penurunan harga gas industri yang direncanakan pemerintah pada Maret 2020 nanti diyakini bakal merangsang kapasitas pabrik-pabrik lokal yang sempat menyusut. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyebutkan bahwa penurunan harga gas sudah sangat urgen di mana hal tersebut merupakan implementasi Perpres yang sudah diterbitkan beberapa tahun lalu. Porsi biaya energi gas di dalam proses produksi keramik bisa berkisar 30%-35% dari total biaya produksi. "Harga gas yang berdaya saing tentu akan langsung meningkatkan daya saing industri keramik nasional," ujar Edy Suyanto, Ketua Umum Asaki kepada Kontan.co.id, Rabu (15/1). Sehingga keramik lokal bisa bersaing menghadapi gempuran produk impor.