Pasca IPO, begini rencana bisnis Ashmore Asset Management (AMOR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melantai di bursa, perusahaan manajer investasi PT Buana Megah Abadi (AMOR) bersiap untuk ekspansi produk reksadana serta pengembangan tata kelola perusahaan guna meningkatkan kepuasan investor.

Corporate Secretary perusahaan Lydia Jessica Toisuta mengatakan alasan AMOR melakukan IPO adalah untuk meningkatkan transparansi dan tata kelola perusahaan. “Pada dasarnya transparansi dari sisi tata kelola dan rencana untuk ekspansi,” jelasnya pada Kontan.co.id Jumat (31/1).

Catatan saja, dalam IPO, AMOR melepas 111,11 juta saham biasa dengan nomial Rp 25 per saham dan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp 1.900. Dari aksi korporasi ini, AMOR berhasil meraup dana segar sekitar Rp 211 miliar.


Baca Juga: AMOR jadi manajer investasi pertama yang melantai di BEI

AMOR menjadi perusahaan pertama di bidangnya yang melantai di bursa. Hingga kini perusahaan telah memiliki 18 produk reksadana, sembilan kontrak pengelolaan dana, dan satu Exchange Traded Fund (ETF).

Hingga akhir 2019, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) perusahaan mencapai Rp 31,3 triliun. Bahkan, AMOR menjadi perusahaan manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan tercepat di Indonesia berdasarkan data Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) 2013-2019.

Lydia bilang, AMOR mengalokasikan sebesar 70% dari total keseluruhan belanja modal tahun ini untuk ekspansi digital AMOR.

“Untuk tahun 2020 sudah ada data capex tetapi masih internal, belum dapat di-share. Alokasi mayoritas dana 70% untuk digital expansion,” terangnya.

Rencananya ada tiga tahap pengembangan infrastruktur digital milik AMOR yakni, pembuatan aplikasi digital termasuk infrastruktur pelayanan dan pengolahan data untuk nasabah ritel.

Kemudian pengembangan artificial intelligence (AI) untuk edukasi, dan ketiga untuk distribusi reksadana melalui platform aplikasi. Saat ini produk reksadana AMOR sudah ada di salah satu platform e-commerce tanah air.

Editor: Herlina Kartika Dewi