Pasca IPO, Bersama Mencapai Puncak (BAIK) Targetkan Pasar Internasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca IPO Pengelola Ayam Goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) ingin memperluas pasar internasional. BAIK menargetkan negara Malaysia dan Singapura di tahun ini.

Direktur Utama Bersama Mencapai Puncak, Nanang Suherman mengatakan, sebelum melebarkan sayapnya ke pasar internasional di tahun ini, BAIK akan membuka 10-15 cabang di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

"Pertumbuhan gerai dan supply chain yang memang itu menjadi target utama kami di tahun ini," kata Nanang saat ditemui pasca perdagangan perdana, Kamis (15/2).


Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Bersama Mencapai Puncak (BAIK) Malah Langsung ARB

Penjualan pada segmen operasi gerai BAIK meningkat seiring dengan penambahan outlet yang dimiliki perseroan, peningkatan signifikan pada segmen gerai didominasi oleh outlet di Jawa Timur dan Bali.

Sedangkan penurunan signifikan gerai terjadi pada outlet yang berlokasi di Jawa Barat yang menyebabkan perseroan memutuskan untuk beralih dari Jawa Barat ke Banten pada tahun 2022.

Alhasil, pasca IPO ini, Nanang menargetkan untuk membuka hingga 15 cabang di wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Menurutnya, momentum IPO bisa menggaet daya beli yang lebih tinggi.

BAIK resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/2). Bersama Mencapai Puncak mematok harga penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) sebesar Rp 278 per saham. 

Baca Juga: Bersiap Melantai di BEI, Bersama Mencapai Puncak (BAIK) Janjikan Dividen ke Investor

Harga IPO yang ditetapkan BAIK ada di batas atas saat penawaran awal atau book building di rentang Rp 268 per saham-Rp 278 per saham.

Dalam penawaran umum perdana saham ini, BAIK menawarkan sebanyak 225 juta saham atau sekitar 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan begitu, BAIK berpotensi meraih dana segar sebanyak Rp 62,55 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini akan digunakan untuk modal kerja BAIK, antara lain untuk biaya operasional, biaya sewa outlet, dan pembelian bahan baku, dengan rincian sebagai berikut:

Editor: Noverius Laoli