Pasca ledakan di Lebanon, Australia dikhawatirkan terjadi kasus serupa, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - Canbera. Pasca peristiwa ledakan di Lebanon, kekhawatiran potensi tragedi serupa di Australia meningkat. Ledakan di Lebanon terjadi di gudang Amonium Nitrat. Di Australia, banyak penimbunan Amoniun nitrat yang juga memiliki potensi bahaya meledak.

Melansir Daily Mail, bahan kimia Amonium nitrat itu tersimpan di 170 situs di Australia Selatan dengan sebuah stok besar di Newcastle, Sydney Utara. Yang paling mengkhawatirkan adalah penimbunan amonium nitrat besar-besaran di sebuah fasilitas di Orica, Sydney Utara.

Baca juga: Eks orang terkaya ke-40 RI terancam 7 tahun penjara di Singapura, ini perkaranya


Tempat itu berjarak 3 kilometer dari CBD Newscastle dan 800 meter dari para penduduk di wilayah Stockton. Hingga 12.000 ton bahan kimia amonium nitrat disimpan di sebuah pabrik Pulau Kooragang Orica, yang menghasilkan 430.000 ton setiap tahunnya.

Lebih dari 300 penduduk setempat berkampanye untuk merelokasi pabrik atau mengurangi persediaan jauh sebelum ledakan pada Selasa (4/8/2020) di Beirut, Lebanon terjadi. "Ini akan menjadi bencana bagi Newcastle jika itu terpicu dan meledak," kata juru bicara Stockton Community Action Group, Keith Craig kepada Today Show, Kamis (6/8/2020).

"Kemungkinannya rendah, tetapi jika Anda melihat risikonya, jika memang terjadi, hasilnya akan menjadi bencana besar."

Craig memperbarui seruannya agar pabrik mengurangi jumlah amonium nitrat dan mempertimbangkan untuk memiliki fasilitas penyimpanan terpisah jauh dari masyarakat. "Ini berkaitan betul dengan masyarakat, dengan regulator dan pemerintah, betapa kuatnya bahan peledak ini dan itu butuh perhatian yang nyata," kata Craig.

“Kecelakaan dapat terjadi dan dalam kasus ini dan jika terjadi tentu akan menjadi bencana besar. Ini bukan tempat yang tepat untuk produksi bahan kimia semacam itu," imbuhnya.

Editor: Adi Wikanto