KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan sembilan orang terjangkit virus corona di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang memburuk kesehatannya secara cepat tidak terinfeksi Covid-19 varian baru. "Bukan variant of concern. Bukan varian Alfa, Beta, Gamma dan Delta," kata Ketua Kelompok Kerja FKKMK UGM, Gunadi, Senin (7/6). Gunadi menyebut, jenis varian baru Covid-19 dengan nama Alfa, Beta, Gama dan Delta untuk mengikuti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Berdasarkan saran WHO, varian baru hasil mutasi Covid-19 tidak disebut berdasarkan negara tempatnya pertama kali ditemukan. Tujuannya untuk menghindari adanya stigmatisasi. "Misalnya varian Inggris itu disebut varian Alfa, lalu varian Afrika Selatan itu varian Beta, lalu varian Brasil itu varian Gamma, dan varian India itu disebut varian Delta," sebut Gunadi.
Pasien Covid-19 di Sleman memburuk dengan cepat, UGM pastikan bukan varian baru
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan sembilan orang terjangkit virus corona di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang memburuk kesehatannya secara cepat tidak terinfeksi Covid-19 varian baru. "Bukan variant of concern. Bukan varian Alfa, Beta, Gamma dan Delta," kata Ketua Kelompok Kerja FKKMK UGM, Gunadi, Senin (7/6). Gunadi menyebut, jenis varian baru Covid-19 dengan nama Alfa, Beta, Gama dan Delta untuk mengikuti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Berdasarkan saran WHO, varian baru hasil mutasi Covid-19 tidak disebut berdasarkan negara tempatnya pertama kali ditemukan. Tujuannya untuk menghindari adanya stigmatisasi. "Misalnya varian Inggris itu disebut varian Alfa, lalu varian Afrika Selatan itu varian Beta, lalu varian Brasil itu varian Gamma, dan varian India itu disebut varian Delta," sebut Gunadi.