KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/ BEIJING. Pemerintah China berang mendengar bahwa secara diam-diam pasukan khusus Amerika Serikat (AS) melatih pasukan khusus Taiwan untuk menghadapi ancaman dari Beijing. Mengutip kicauan di Twitter
Global Times, China menyatakan siap mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya. Hal itu disampaikan menyusul laporan media AS bahwa ada dua lusin tentara AS yang dikerahkan di Taiwan untuk membatu melatih pasukan Taiwan secara rahasia.
Pasukan khusus Amerika Serikat (AS) secara bergilir ke Taiwan memberikan pelatihan khusus pada pasukan Taiwan di tengah ancaman serangan militer China. Hal itu sebagaimana diungkap dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dilansir
Reuters, Jumat (8/10). Baca Juga:
Pecah Perang Dunia III antara China-Taiwan sangat mungkin terjadi Pentagon, belum merinci tentang pelatihan yang diberikan pasukan khusus AS tersebut kepada militer Taiwan, kendati tidak membantahnya. Juru Bicara Pentagon, John Supel mengatakan ia tidak berkomentar tentang operasi tersebut namun ia mengatakan bahwa dukungan AS terhadap Taiwan tetap selaras dengan ancaman yang ditimbulkan dari China. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan menolak berkomentar soal pelatihan khusus dari AS tersebut. Namun mengatakan, bahwa semua pertukaran militer dilakukan sesuai dengan rencana tahunan. Sumber-sumber tersebut menolak untuk mengatakan berapa lama pelatihan itu telah berlangsung tetapi menyatakan bahwa pelatihan itu dilakukan sebelum pemerintahan Biden, yang mulai menjabat pada Januari.
Baca Juga:
Presiden AS Joe Biden klaim Xi Jinping telah setuju mematuhi perjanjian Taiwan Sementara setidaknya satu media Asia sebelumnya telah melaporkan pelatihan semacam itu, segala jenis konfirmasi resmi AS dapat semakin memperburuk hubungan AS-China pada saat Beijing melakukan latihan militer di dekat Taiwan
. The Wall Street Journal menerbitkan rincian tentang pelatihan tersebut, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, sebelumnya pada hari Kamis. "Saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan bahwa Beijing menyadari hal ini," kata Bonnie Glaser, direktur Program Asia di German Marshall Fund, mencatat sebuah posting media sosial selama pemerintahan Trump tentang pelatihan oleh pasukan operasi khusus.
Editor: Noverius Laoli