Pefindo beri peringkat surat utang Finansia Multifinance di level idAA-



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- untuk PT KB Finansia Multi Finance (KBFMF) serta Medium Term Notes (MTN) IV Tahap I 2017 dan MTN IV Tahap II 2018.

Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat ini mencakup MTN IV Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp 397 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 Oktober 2020.

Pefindo menyebut, perusahaan akan melunasi surat utang tersebut dengan dukungan kas dan setara kas sebesar Rp 193,6 miliar dan penerimaan pembiayaan bulanan sebesar Rp 321 miliar.


"Perusahaan juga sedang dalam proses penandatanganan fasilitas kredit baru dari dari pinjaman luar negeri sebesar US$ 150 juta pada September 2020," Rabu (9/9).

Baca Juga: Pefindo tegaskan peringkat triple A untuk surat utang Eximbank

Pefindo bilang, obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Perusahaan juga punya kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor lainnya.

Adapun tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari KB Kookmin Card, fleksibilitas keuangan di atas rata-rata, dan permodalan yang diatas rata-rata.

Namun peringkat tersebut dibatasi oleh profil kualitas aset yang di bawah rata-rata dan biaya operasional yang tinggi. Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo melihat dukungan yang lebih kuat dari Kookmin Card, yang dapat mencakup peningkatan integrasi branding dan operasi bisnis, termasuk risiko manajemen.

Baca Juga: KB Kookmin jadi pengendali, Pefindo mendongkrak peringkat Bank Bukopin

Pefindo dapat menurunkan peringkat jika terdapat penurunan material atas dukungan dan komitmen kepada perusahaan dari Kookmin Card terutama dalam masa kesulitan keuangan.

"Penyebaran Covid-19 akan berdampak signifikan terhadap industri pembiayaan dalam hal pertumbuhan, kualitas aset, dan profitabilitas khususnya terkait pembiayaan pada sektor-sektor ekonomi yang terdampak langsung seperti perhotelan, pariwisata, restoran, serta transportasi," jelasnya.

Editor: Noverius Laoli