KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan Holding BUMN untuk memberdayakan usaha ultra mikro (UMi) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai mendesak. Integrasi BUMN ini dinilai bermanfaat agar terciptanya efisiensi bagi BUMN. Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Pegadaia, Kuswiyoto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (8/2). Menurutnya integrasi BUMN ini akan membuat perusahaan pelat merah itu lebih efisien. “Beberapa hal yang kita lakukan dengan sinergi, PKS, MoU, tidak bisa membuat ikatan yang sangat kuat. Contohnya, bagaimana Pegadaian yang mau mengembangkan 2.000 outlet berapa biayanya? Kalau dengan BRI kami bisa hemat per outlet Rp 200 juta, kalau 2.000 outlet berarti (hemat) Rp 400 miliar per tahun. Belum nanti kami punya penaksir-penaksir yang ditempatkan di kantor BRI, maka pelayanan kami terhadap masyarakat di remote area khususnya akan tambah banyak,” ujar Kuswiyoto dalam keterangannya.
Pegadaian dan PNM ungkap dampak positif holding BUMN untuk Ultra Mikro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan Holding BUMN untuk memberdayakan usaha ultra mikro (UMi) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai mendesak. Integrasi BUMN ini dinilai bermanfaat agar terciptanya efisiensi bagi BUMN. Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Pegadaia, Kuswiyoto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (8/2). Menurutnya integrasi BUMN ini akan membuat perusahaan pelat merah itu lebih efisien. “Beberapa hal yang kita lakukan dengan sinergi, PKS, MoU, tidak bisa membuat ikatan yang sangat kuat. Contohnya, bagaimana Pegadaian yang mau mengembangkan 2.000 outlet berapa biayanya? Kalau dengan BRI kami bisa hemat per outlet Rp 200 juta, kalau 2.000 outlet berarti (hemat) Rp 400 miliar per tahun. Belum nanti kami punya penaksir-penaksir yang ditempatkan di kantor BRI, maka pelayanan kami terhadap masyarakat di remote area khususnya akan tambah banyak,” ujar Kuswiyoto dalam keterangannya.