KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pelaku usaha hulu migas masih wait and see dalam pelaksanaan bisnis penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS) di Indonesia. Pasalnya, potensi bisnis ini belum tentu semanis yang digembar-gemborkan pemerintah. Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Migas (Aspermigas), Moshe Rizal menjelaskan saat ini perusahaan hulu migas masih meraba-raba pelaksanaan CCS di Indonesia karena banyak hal teknis yang belum terang, khususnya mengenai risiko dan skema monetisasi. “Kami masih wait and see CCS ini akan seperti apa. Kalau dilihat kan penangkapan dan penyimpanan karbon ini mengeluarkan biaya yang sangat besar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (4/2).
Pelaku Usaha Migas Pertimbangkan Risiko dan Investasi CCS yang Besar
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pelaku usaha hulu migas masih wait and see dalam pelaksanaan bisnis penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS) di Indonesia. Pasalnya, potensi bisnis ini belum tentu semanis yang digembar-gemborkan pemerintah. Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Migas (Aspermigas), Moshe Rizal menjelaskan saat ini perusahaan hulu migas masih meraba-raba pelaksanaan CCS di Indonesia karena banyak hal teknis yang belum terang, khususnya mengenai risiko dan skema monetisasi. “Kami masih wait and see CCS ini akan seperti apa. Kalau dilihat kan penangkapan dan penyimpanan karbon ini mengeluarkan biaya yang sangat besar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (4/2).