Pemakzulan atas Trump, Biden: Biar Kongres yang memutuskan



KONTAN.CO.ID - WILMINGTON. Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden mengatakan, Donald Trump tidak cocok untuk jabatannya, tetapi terserah kepada Kongres untuk memutuskan pemakzulan kedua Presiden dari Partai Republik itu.

Saat ini, Biden menyatakan kepada wartawan pada Jumat (8/1) seperti dikutip Reuters, dia fokus pada penanggulangan pandemi virus corona baru dan memastikan vaksinasi cepat serta memperkuat ekonomi AS.

"Apa yang Kongres putuskan biar mereka yang memutuskan, tapi kami harus siap untuk memulai," katanya ketika ditanya tentang undang-undang yang sedang Partai Demokrat siapkan untuk mendakwa Trump atas perannya dalam mengobarkan kekerasan di gedung Capitol pada Rabu (6/1) lalu.


Partai Demokrat di DPR AS berencana untuk mengajukan tuduhan pelanggaran Konstitusi pada Senin (11/1) yang bisa menyebabkan pemakzulan kedua Trump, dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Jaksa tak kesampingkan bidik Trump dalam dakwaan kerusuhan Capitol

Dengan mayoritas kursi di DPR AS, Partai Demokrat tampak siap untuk yang pertama dalam sejarah negeri uak Sam: Tidak ada Presiden yang pernah dimakzulkan dua kali.

Tetapi tidak jelas, apakah anggota parlemen akan dapat mencopot Trump dari jabatannya, karena pemakzulan apa pun akan mendorong persidangan di Senat, di mana Partai Republik masih memegang kekuasaan.

Partai Demokrat telah meminta Wakil Presiden Mike Pence dan Kabinet Trump untuk melakukan Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memungkinkan mereka mencopot Presiden jika dia tidak bisa menjalankan tugas resminya. 

Tapi, Pence menentang gagasan itu, kata seorang penasihatnya.

Pemungutan suara pemakzulan

Partau Demokrat, yang mengatakan pemungutan suara DPR tentang pemakzulan bisa berlangsung minggu depan, berharap ancaman itu bisa meningkatkan tekanan pada Pence dan Kabinet untuk bertindak menyingkirkan Trump sebelum masa jabatannya berakhir dalam waktu kurang dari dua minggu.

Baca Juga: Pasca rusuh di Capitol, Donald Trump timbang beri pengampunan untuk dirinya sendiri

Editor: S.S. Kurniawan