Pemerintah klaim belanja pemerintah tidak serta merta dapat pulihkan ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia saat ini masuk dalam zona resesi ekonomi, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan negatif. Di tengah konsumsi rumah tangga yang melemah, pemerintah mengklaim belanja pemerintah tidak serta merta bisa pulihkan ekonomi.  

“Saat ini kapasitas ekonomi masih terbatas sehingga dengan belanja pemerintah tidak serta merta akan dapat memulihkan perekonomian,” kata Alia Karenina Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidan Perekonomian kepada Kontan.co.id, Selasa (17/11).

Jika melihat data, penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) masih rendah. Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan sampai dengan 9 November 2020 realisasinya sebesar Rp 383,01 triliun, atau setara 55,1% dari pagu senilai Rp 695,2 triliun. 


Baca Juga: Sri Mulyani pastikan semua murid dapat kuota internet gratis

Artinya, dalam waktu kurang dua bulan pemerintah perlu menyalurkan sisa anggaran sebesar Rp 321,19 triliun supaya 100% terserap. Namun, Alia mengatakan perlu dipahami oleh semua pihak bahwa alokasi belanja pemerintah harus tetap memperhatikan aturan akuntabilitas yang dipertanggungjawabkan kepada auditor negara. 

Dus, besar kemungkinan anggaran PEN tidak dapat terserap 100%. Akan tetapi, Alia mengatakan pemerintah terus melakukan penyesuaian aturan untuk memperlancar alokasi belanja. 

“Meskipun nantinya terjadi (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA), masih tetap bisa digunakan untuk pemulihan ekonomi di tahun depan,” kata Alia yang menempati posisi Jubir Kemenko Perekonomian per tanggal 11 November 2020 itu.

Editor: Anna Suci Perwitasari