KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan penerimaan pajak tahun depan tumbuh 2,5% year on year (yoy) atau sebesar Rp 1.229,6 triliun. Meski tumbuh tipis, pemerintah berharap pos penerimaan pajak penghasilan (PPh) migas serta pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah (PPN&PPnBM) bisa menjadi penerimaan negara itu di tahun depan. Pengamat Pajak Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji mengatakan, target postur penerimaan pajak tahun depan yang lebih banyak berorientasi pada pertumbuhan PPh migas serta PPN&PPnBM cukup realistis. Menurutnya, PPh non-migas tentunya akan meningkat seiring harga migas yang membaik karena ekonomi global mulai pulih dan sentimen negatif mulai berkurang. Sementara, pemulihan ekonomi Indonesia akan didorong oleh mulai optimisnya ekspektasi masyarakat, sehingga terdapat peningkatan konsumsi. Nah, konsumsi ini nantinya yang akan berdampak secara langsung bagi PPN dan PPnBM.
Pemerintah targetkan penerimaan pajak pada 2021 tumbuh tipis, ini kata pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan penerimaan pajak tahun depan tumbuh 2,5% year on year (yoy) atau sebesar Rp 1.229,6 triliun. Meski tumbuh tipis, pemerintah berharap pos penerimaan pajak penghasilan (PPh) migas serta pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah (PPN&PPnBM) bisa menjadi penerimaan negara itu di tahun depan. Pengamat Pajak Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji mengatakan, target postur penerimaan pajak tahun depan yang lebih banyak berorientasi pada pertumbuhan PPh migas serta PPN&PPnBM cukup realistis. Menurutnya, PPh non-migas tentunya akan meningkat seiring harga migas yang membaik karena ekonomi global mulai pulih dan sentimen negatif mulai berkurang. Sementara, pemulihan ekonomi Indonesia akan didorong oleh mulai optimisnya ekspektasi masyarakat, sehingga terdapat peningkatan konsumsi. Nah, konsumsi ini nantinya yang akan berdampak secara langsung bagi PPN dan PPnBM.