Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim sesumbar akan membentuk pemerintahan baru



KONTAN.CO.ID -  KUALA LUMPUR. Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada hari Rabu (23/9) bahwa dia telah mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru dan sedang mencari audiensi dengan raja untuk meresmikan pengangkatannya sebagai perdana menteri.

Anwar, yang akan membutuhkan persetujuan raja untuk menggantikan perdana menteri saat ini Muhyiddin Yassin, mengatakan pada konferensi pers bahwa dukungannya dari anggota parlemen berarti Muhyiddin telah jatuh sebagai perdana menteri.

“Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu, "kata Anwar seperti dilansir Reuters.


Baca Juga: Tanggapi klaim Anwar Ibrahim, Mahathir: Saya 'wait and see'

Namun, Anwar tidak memberikan angka apa pun tetapi mengatakan itu mendekati dua pertiga dari 222 anggota parlemen.

“Kami membutuhkan pemerintahan yang stabil dan kuat untuk menjalankan negara dan menyelamatkan negara,” tambahnya.

Klaim pemimpin oposisi itu muncul kurang dari tujuh bulan setelah Muhyiddin merebut jabatan perdana menteri menyusul kekacauan politik yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan sebelumnya di bawah Mahathir Mohamad.

Kantor perdana menteri tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Jika Muhyiddin menemui raja terlebih dahulu, dia dapat menasihatinya untuk membubarkan parlemen dan memicu pemilihan umum nasional.

Muhyiddin berkuasa pada Maret setelah mengamankan mayoritas parlemen dengan dukungan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dikalahkan dalam pemilu 2018.

Baca Juga: Politik Malaysia panas! Anwar Ibrahim: Pemerintahan Muhyiddin telah tumbang

Lawannya menuduhnya merebut kekuasaan dengan menggeser aliansi alih-alih mendapatkannya di kotak suara.

Tapi perdana menteri memiliki mayoritas tipis dan ada spekulasi dia bisa mengadkan pemilihan untuk memenangkan mandat yang lebih kuat.

Editor: Noverius Laoli