KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank masih terus melanjutkan pertumbuhan pendapatan non bunga hingga kuartal III 2022. Pertumbuhan ini pula yang menjadi salah satu penopang kinerja apik mereka sepanjang sembilan pertama tahun ini. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, membukukan pendapatan non bunga sebesar Rp 16,66 triliun sepanjang Januari - September 2022. Itu tumbuh 7,8% secara tahunan (
year on year/yoy). Dengan dukungan pendapatan non bunga serta pertumbuhan pendapatan bunga bersih (
net interset income/NII), BCA berhasil mencetak laba bersih tumbuh 24,8% secara tahunan menjadi Rp 29 triliun.
Pertumbuhan pendapatan non bunga ini ditopang
fee based income (FBI) atau pendapatan berbasis biaya dan komisi yang melonjak 15,2% menjadi Rp 12,31 triliun. Sedangkan pendapatan trading melorot 56,6% jadi Rp 751 miliar. Pendapatan non bunga lain-lain naik 18,6% jadi Rp 3,59 triliun.
Baca Juga: Selain dari Pendapatan Bunga, Bank Raup Laba Jumbo dari Pencairan Pencadangan Transaksi digital salah satu penyumbang pertumbuhan FBI BCA. Per September 2022, bank ini mencatatkan frekuensi transaksi mobile banking 3,93 miliar atau tumbuh 49% dengan volume mencapai Rp 3.966 triliun atau meningkat 39,1%. Transaksi Internet Banking BCA juga meningkat 13% menjadi 1,23 miliar transaksi dengan volume mencapai Rp 12.902 triliun atau tumbuh 19,1%. Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur BCA mengatakan, pendapatan non bunga BCA akan semakin meningkat ke depan. Ia bilang, tren kenaikan suku bunga akan membawa dampak positif ke pendapatan non bunga. "Kami banyak menempatkan dana di surat berharga negara. Biasanya kalau suku bunga naik yield surat berharga naik, sehingga ini akan positif ke pendapatan non bunga BCA," kata Jahja baru-baru ini.
Baca Juga: Biaya Overhead Perbankan Meningkat, Salah Satunya Terdorong Kenaikan Beban Pegawai Sementara untuk mendorong transaksi digital, BCA akan terus melakukan pengembangan myBCA menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan. Jahja bilang, pihaknya sudah menambahkan layanan
wealth management melalui fitur WELMA untuk transaksi produk investasi reksadana dan obligasi pasar sekunder. Selain itu, fitur baru bernama “Bayar dan Isi Ulang” diperkenalkan pada aplikasi myBCA. Fitur ini diharapkan dapat memudahkan nasabah untuk membayar berbagai macam tagihan kebutuhan sehari-hari, seperti paket data, BPJS Kesehatan, pinjaman, asuransi, internet, hingga tagihan air. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan pertumbuhan. Pendapatan non bunga bank ini tumbuh 7,8% Secara tahunan menjadi Rp 10,21 triliun per September 2022.
Editor: Noverius Laoli