Penempatan dana PEN di bank bantu dongkrak penyaluran kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana pemerintah ke sejumlah bank dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mendorong laju pertumbuhan kredit bank terkait. Tahun ini, pemerintah kembali mengalokasikan dana di sejumlah bank untuk di-leverage ke dalam kredit.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB) pada Februari 2021 lalu mendapat dana PEN Rp 2,5 triliun. Hingga Mei, dana pen tersebut telah memberi daya ungkit kredit atau leverage sebesar 1,3 kali lebih.  Itu artinya, kredit yang telah disalurkan dari dana PEN itu telah mencapai Rp 3,37 triliun.

Yuddy Renadi Direktur Utama BJB mengatakan, sebagian besar kredit itu disalurkan ke sektor perdagangan, konstruksi dan industri pengolahan. Seiring dengan adanya dana PEN tersebut, kredit BJB tumbuh cukup baik. " Hingga April 202, kredit BJB tumbuh 9% Year on Year (YoY)," katanya pada Kontan.co.id, Rabu (9/6).


Baca Juga: BJB salurkan kredit Rp 3,37 triliun dari penempatan dana PEN 2021

Pertumbuhan kredit itu diimbangi dengan kualitas yang terjaga dimana Non Performing Loan (NPL) bank ini terjaga di level 1,43% per April dan membaik menjadi 1,4% pada akhir Mei. BJB telah melakukan pencadangan sebesar 143% untuk mengantisipasi risiko kredit.

Bank Sumsel Babel (BSB) kembali mendapat kembali mendapatkan penempatan dana PEN sebesar Rp 400 miliar pada 7 Juni 2021. Sedangkan dana PEN tahap I sebesar Rp 400 miliar yang diterima pada Desember 2020 di-leverage sebanyak 2,32 kali sehingga kredit yang telah disalurkan mencapai Rp 932 miliar.

Dana PEN ini menurut Anton cukup signifikan dalam mendongkrak laju pertumbuhan kredit BSB. "Hal ini bisa dilihat per Maret 2021 tumbuh sebesar 4,9% year on year (YoY)," katanya pada Kontan.co.id

Editor: Yudho Winarto